Militer Thailand kukuh menolak membantu pemerintah mengatasi aksi demonstrasi yang digalang Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD)
BACA JUGA: Rakyat Thailand Bertikai, 10.000 WNA Merana
Kepala Staf Angkatan Darat Thailand Jenderal Anupong Paochinda malah telah dua kali meminta Perdana Menteri Somchai Wongsawat untuk mundurDi mata James Klein, direktur Yayasan Asia, pembangkangan kepada pemerintah yang sah seperti itu sudah bisa dikategorikan sebagai bentuk kudeta
BACA JUGA: Jordania Rekrut Perempuan Jadi Penyisir Ranjau
"Pemerintah menjadi seperti bebek yang pincang saat ini (tanpa dukungan militer)," ujar KleinSikap yang diambil militer itu membuat geram sejumlah pihak, terutama kelompok pro-pemerintah yang jumlahnya tak kalah besar dari PAD, bahkan mungkin lebih besar
BACA JUGA: Gagal Bunuh Diri setelah Pojokkan Mantan Istri Presiden
Padahal, mereka sudah berkali-kali turun ke jalan meminta militer turun tangan menghalau PAD.Karena itulah, kelompok pro-pemerintah menuduh militer tengah memainkan skenario yang mereka sebut sebagai silent coupMaksudnya, militer sekarang berusaha agar agar pemerintahan Somchai bubar secara konstitusionalPartai Kekuatan Rakyat (PPP) yang dipimpin Somchai dan dua partai lain yang sekoalisi memang tengah menghadapi dakwaan pembelian hak suara dalam pemilu Desember 2007 di pengadilanKalau terbukti bersalah, PPP dan kedua partai koleganya bisa dibubarkanKeputusan tentang nasib ketiga partai itu paling lambat akan diketok Kamis lusa (4/12)
Jika itu terjadi, militer tak perlu capek-capek turun tanganMereka juga terhindar dari citra coreng moreng karena menggulingkan pemerintahan yang sah seperti yang mereka lakukan tehadap Thaksin Shinawatra dua tahun lalu(dia/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prancis Rayakan Ultah Ke-100 Claude Levi-Strauss
Redaktur : Antoni