SKK Migas Dorong Genjot Eksplorasi Gas

Sabtu, 29 Oktober 2016 – 16:36 WIB
Ilustrasi Foto: dok.Jawa Pos/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Cadangan minyak Indonesia dianggap tidak akan mampu memenuhi kebutuhan energi pada 2025.  

Pemerintah harus meningkatkan eksplorasi gas. Sebab, potensi gas  di Indonesia sangat besar. Eksplorasi gas itu diharapkan akan mencukup kebutuhan energi nasional 2025.

BACA JUGA: Makin Pedasss, Harga Satu Cabai Sudah Gopek

Dewan Energi Nasional menetapkan pada 2025 kebutuhan energi mencapai 7,49 juta barrel oil equivalent.

Sebanyak 47 persen di antaranya adalah dari sektor minyak dan gas bumi.

BACA JUGA: Siap-Siap, Kurang 10 Tahun Lagi Indonesia Alami Krisis Pasokan Migas

Kepala Bagian Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Taslim Yunus mengatakan, salah satu upaya memenuhi kebutuhan itu ialah dengan melakukan eksplorasi.

Dia mengatakan, kalau dilihat cadangan minyak yang ada sekarang, tidak akan mampu mengejar kekurangan supply yang besar.  

BACA JUGA: Kembangkan Tiga Destinasi Wisata, Pinjam Uang ke Bank Dunia

Nah, menurut dia, potensi terbesar sebenarnya ada dari gas.

"Karena memang cekungan sedimen kita itu lebih banyak menghasilkan gas ketimbang minyak," kata Taslim saat diskusi "Menanti Revisi UU Migas" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10).

Namun, kata dia, untuk mengeksplorasi gas sekarang memang masih terkendala infrastruktur.

Ia mencontohkan, demand terbesar terhadap kebutuhan gas  berasal dari Pulau Jawa. Sedangkan supply dari luar Jawa seperti Masela, Ambon, Papua dan Kalimantan.

Menurut dia, ada   masalah infrastruktur untuk membawa gas dari luar Jawa itu.

Sedangkan Indonesia baru memiliki satu terminal penerima gas, yakni di Teluk Jakarta.

"Sekarang ini kita lihat reserving terminal kita itu baru satu. Ini yang menjadi masalah juga yang harus kita hadapi bersama," katanya.

Jadi, tegas dia, untuk mencapai kebutuhan kuncinya pada eksplorasi.

Menurut dia, bisa dikatakan dari tahun 1980-an hingga sekarang eksplorasi menurun drastis.

"Jadi kalau tidak dilakukan suatu terobosan yang luar biasa, maka ini akan menjadi beban kita bersama," ungkapnya. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Tol Laut Logistik Pelni Tiba di Natuna


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler