jpnn.com, JAMBI - Proyek West Betara (WB) Non Associated Gas (NAS) Compression and Condensate Pumping System akhirnya berhasil diselesaikan di masa pandemi.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyampaikan, proyek ini memiliki peran untuk mempertahankan produksi migas di Blok Jabung, Jambi.
BACA JUGA: 4 Proyek Hulu Migas Dapat Kemudahan
“Dengan komunikasi dan koordinasi yang kuat, kepatuhan terhadap penerapan protokol kesehatan, mitigasi risiko Covid-19 yang baik, dan kerja keras dari seluruh pihak, proyek ini dapat selesai dengan sukses dan aman,” kata Julius.
Peresmian berlangsung secara virtual yang dilakukan Deputi Operasi SKK Migas Julius Wirato dan disaksikan General Manager Jabung Wang Qilin, Kamis (26/8) lalu.
BACA JUGA: IAFMI Dukung Keberlanjutan Proyek Hulu Migas
"Proyek WB NAG Compression and Condensate Pumping System merupakan salah satu aktivitas penting di industri hulu migas yang berhasil diselesaikan di tengah pandemi COVID-19," kata Julius lagi.
PetroChina International Jabung Ltd selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas menyelesaikan proyek ini untuk menjaga aliran gas dari Lapangan West Betara (WB) dan South Betara (SB).
BACA JUGA: SKK Migas Siapkan 4 Strategi Genjot Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari
Julius menyampaikan, SKK Migas akan terus mendorong penyelesaian proyek hulu migas yang lainnya.
Pihaknya yakin, meskipun masih ada kendala pandemi, target 12 proyek on-stream di 2021 ini akan dapat direalisasikan.
Keberhasilan penyelesaian seluruh target proyek di 2021 akan memberikan dukungan bagi pencapaian target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di tahun 2030.
Julius juga mengatakan terus berlanjutnya proyek hulu migas di tengah pandemi memberikan dampak positif dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi, menggerakkan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di sekitar proyek.
Proyek WB NAG Compression and Condensate Pumping System yang berhasil on-stream pada 18 Agustus 2021 dan melalui tahapan monitoring performance selama 2x24 jam/unit sehingga tahapan commissioning.
Start up proyek ini telah selesai pada 22 Agustus.
Waktu on-steam proyek menjadi lebih lambat satu bulan dari target, yaitu 12 Juli 2021 karena adanya pembatasan mobilitas terkait PPKM.
General Manager Jabung Wang Oilin mengatakan penyelesaian proyek ini penting dalam upaya menjaga pasokan gas dari lapangan WB dan SB.
Kemudian kata dia, melanjutkan program PCJL yang telah disetujui untuk put on production (POP) empat sumur gas dari formasi Baturaja dengan target sebesar 7,5 MMSCFD.
“Pencapaian Proyek WB NAG Compression and Condensate Pumping System di wilayah kerja PCJL tidak lepas dari dukungan penuh dari para pemangku kepentingan seperti Ditjen Migas-ESDM, SKK Migas, serta seluruh instansi dan pihak terkait,” katanya.
Dengan keberhasilan ini, Project WB NAG Compression and Condensate Pumping System diharapkan berkonstribusi memaksimalkan produksi gas dari Lapangan WB dan SB sehingga dapat menjaga produksi gas sebesar 30 MMSCFD.
“PCJL akan terus melakukan inovasi, efisiensi dan pemanfaatan pengelolaan aspek manajemen pengelolaan proyek, kompetensi sumber daya manusia, dan keteknikan dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja dalam pemenuhan target-target penyelesaian Proyek Hulu Migas,” ujarnya.
Selain menjadi operator Blok Jabung, PetroChina juga sebagai operator Blok Bangko di Jambi. (antara/mar1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SKK Migas Bakal Gelar Forum Gabungan Hulu Migas, Catat Tanggalnya!
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi