DURBAN - Stadion Moses Mabhida, Durban, bukan sekadar venue sepak bola di Piala Dunia 2010Ketika direnovasi ulang tiga tahun lalu, stadion berkapasitas 70 ribu penonton tersebut dikonsep menjadi sebuah tempat rekreasi baru
BACA JUGA: Bawa Lonceng, Swiss pun Menang
Ada beberapa item stadion yang bisa dinikmati.Jika di Johannesburg, untuk menikmati pemandangan tengah kota dari ketinggian, ada The Carlton Center, atau yang dikenal dengan Top of Africa
BACA JUGA: Ushaka, Wisata Pantai di Durban
Sementara di Durban, pemandangan tengah kota dari ketinggian bisa dinikmati dari lengkungan di sisi utara stadionKetika lift berkapasitas 25 orang itu tepat berada di tengah lengkungan, ketinggiannya mencapai 106 meter
BACA JUGA: Di Kasino Lebih Adem-ayem
Sekali berkeliling dengan sky car, pengunjung dikenai tarif 50 rand, atau sekitar Rp 62.500Itu tarif untuk orang dewasa, sedangkan anak kecil dikenakan separuhnya.Sehari-harinya, sky car beroperasi mulai pukul 09.00 sampai pukul 18.00Sementara bagi yang ingin menikmati ketingian dengan berolahraga, bisa menaiki tangga di sisi selatan stadion yang terdiri atas 275 anak tanggaDari anak tangga terakhir, pengunjung bisa melakukan bungee jumpingTarifnya lebih mahal dibandingkan sky car, yaitu 80 rand (sekitar Rp 100 ribu).
Dibandingkan bungee jumping di atas menara kolam renang atau air terjun yang sudah familiar, bungee jumping dari atap stadion tentu memberikan nuansa dan tantangan berbedaSetelah jumping, pelaku akan diberi sertifikat bertuliskan Conquered the Adventure Walk.
Hanya saja sayangnya, selama Piala Dunia, sarana rekreasi itu ditutupPadahal, sebenarnya ada jeda dari laga-laga Piala Dunia yang dimainkan di Stadion DurbanUntuk Piala Dunia, stadion yang menelan biaya renovasi 3,4 miliar rand (Rp 4,25 triliun) itu, mendapat jatah menggelar tujuh lagaRinciannya, lima laga penyisihan grup, satu laga perempat final, serta satu laga semifinal.
"FIFA memang melarang sarana rekreasi di Stadion Durban dibuka, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Philani Mabaso, venue media officer di Stadion Durban, kepada Jawa Pos"Meski ada interval tiga hari selama laga penyisihan, FIFA tidak mau ambil resiko," lanjutnya.
Penutupan sarana rekreasi tersebut cukup mengecewakan sejumlah wisatawanSalah satunya adalah Caroline Weissner, suporter JermanPerempuan berusia 46 tahun itu datang ke Durban untuk mendukung tim negaranya"Arena hiburan di Durban memang banyak dan beragamTapi, saya dan keluarga sebenarnya sudah ngebet naik sky car di stadion," terang Caroline, yang datang ke Durban bersama suami dan dua anaknya itu.
Vilario Attabuachino, suporter Swiss, juga berkeluh serupa"Saya dengar di stadion ini bisa untuk bungee jumpingSayang sekali, pihak stadion tidak membukanya, meski bukan di saat pertandingan," kata pria berusia 28 tahun itu, seusai merayakan kemenangan mengejutkan 1-0 Swiss atas Spanyol, Rabu malam (WIB) lalu(dns/cfu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Durban Tak Sesemarak Joburg
Redaktur : Tim Redaksi