SMA 5 Tolak 85 Siswa, Orang Tua Histeris

Rabu, 16 Juli 2014 – 03:29 WIB

jpnn.com - BATAM KOTA - Orang tua siswa yang tidak diterima di SMA Negeri 5 histeris di DPRD Kota Batam, Selasa (15/7). Mereka tidak terima dengan pernyataan Karyati, kepala sekolah SMA Negeri 5, yang menolak 85 anak yang hendak masuk ke sekolah tersebut.

Sejumlah orang tua murid mencegat Karyati ketika hendak keluar dari ruang Komisi IV DPRD Batam. Mereka mempertanyakan alasan pihak sekolah tidak menerima anak mereka di sekolah tersebut. Beberapa di antaranya menangis.

BACA JUGA: Saya Diizinkan KPPS Nyoblos Dua Kali

Bahkan ada beberapa orang tua yang menangis di depan Karyati. "Tolonglah kami bu, anak kami mau sekolah di mana lagi," teriak salah satu orang tua siswa seperti dilansir Batam Pos (JPNN Grup), Rabu (16/7).

Ika, orang tua murid yang tinggal di Kaveling Kamboja yang tidak jauh dari SMA 5 itu menangis memohon agar anaknya diterima di sekolah tersebut. "Anak saya hanya mau sekolah di sana, tidak mau ke sekolah lain," katanya.

BACA JUGA: Selama Tujuh Bulan, 2.723 Warga Subang Pilih Jadi TKI

Menurut Ika di sekolah tersebut banyak yang diterima nilai di bawah standar. Bahkan jauh dari daerah Sagulung tinggalnya. "Kenapa kami yang tinggal dekat sekolah malah tidak ditampung," katanya.

Karyati, Kepala SMA 5 mengaku menolak 85 anak tersebut karena daya tampung yang tidak mencukupi. Ia menjelaskan bahwa daya tampung di sekolah sebanyak 360 orang sedangkan yang mendaftar sebanyak 700 orang.

BACA JUGA: Kompor Meledak, 11 Rumah Ludes

"Sekarang kami satu ruangan mencapai 50 orang dengan jumlah guru yang sangat terbatas. Bagaimana siswa belajar efektif," katanya.

Sebagai solusinya para siswa yang tidak diterima akan dialihkan ke SMA 17, SMA 18 dan SMA 19 Sagulung. Dipastikan semua anak tersebut akan diterima di sekolah tersebut.

"Di beberapa sekolah itu masih butuh puluhan siswa. Dan mereka akan menerima kalau mendaftar," katanya.

Terkait pungutan sebesar Rp 5,9 juta yang dikeluhkan orangtua, Karyati membantah hal tersebut adalah keputusan pihak sekolah. Tetapi keputusan bersama.

"Itu bukan keputusan kami. Orang tua yang mengusulkan dan kami menampung aspirasi dari orang tua tersebut," katanya.

Zuriah, perwakilan dari dinas pendidikan menjamin semua anak tersebut akan sekolah di SMA 17. Ia mengaku daya tampung sekolah tersebut masih memadai. "Kita menjamin semua anak itu akan ditampung. Kalau ada yang tidak ditampung langsung laporkan ke kami," katanya.

Aris Hardi Halim, wakil ketua III DPRD Kota Batam meminta agar semua orang tua siswa paham dengan kondisi yang ada di SMA 5 saat ini.

Menurutnya, jika harus dilakukan pembangunan ruang kelas baru di sekolah itu, maka memerlukan waktu minimal enam bulan.

Ia meminta agar pihak orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya di SMA 17 Sagulung. Dimana ia mengaku akan menganggarkan untuk pengadaan bus antar jemput secara gratis.

"Ini sedang kami bahas masalah pembangunan gedung. Kami juga minta disdik untuk menyiapkan angkutan sekolah gratis agar siswa tidak terbebani," katanya. (ian)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa 700 Gram Sabu dan 87 Ekstasi, WNA Singapura Divonis 8 Tahun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler