Smart Aviaton Boyong Pesawat Legendaris ke Daerah Terpencil di Indonesia

Minggu, 05 Desember 2021 – 18:29 WIB
Pesawat perintis PC-6 Pilatus Porter. Foto: Smart Aviation

jpnn.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan perintis Smart Aviation berusaha memberikan pelayanan terbaiknya. Khususnya dalam mengangkut manusia dan barang yang ada di wilayah terpencil.

Lerry Janurengers selaku Executive Staff of BOD Smart Aviation mengatakan untuk menjangkau daerah terluar dan terpencil di Indonesia, diperlukan pesawat perintis yang tangguh.

BACA JUGA: Berikut Aturan Terbaru Naik Pesawat saat Nataru dari Satgas Covid-19

Atas hal itu, pihaknya memutuskan untuk membeli lima pesawat legendaris dari Swiss sebagai bentuk keseriusannya membantu pemerintah Indonesia dalam menghubungkan daerah-daerah terpencil di tanah air.

Pesawat itu adalah PC-6 Pilatus Porter yang dikenal ketangguhannya di medan berat, seperti runway tanah, takeoff dan landing di landasan yang pendek, serta bisa mendarat di berbagai jenis permukaan.

BACA JUGA: Penerbangan Perintis Jadi Solusi Masalah Pengangguran Pilot?

Selain memiliki kemampuan STOL (Short Take Off and Landing), Pilatus PC-6 juga bisa terbang dengan kecepatan rendah.

"Pilatus Porter PC-6 merupakan pesawat legendaris yang bisa mendarat di landasan yang lebih pendek daripada pesawat Cessna Caravan. Tentunya ini akan menjadi harapan kami terhadap pemerataan pembangunan di daerah-daerah yang sulit dijangkau," ujar dia dalam siaran persnya, Minggu (5/12)

BACA JUGA: Sabar, Penerbangan Perintis ke Miangas Segera Diwujudkan

Sejauh ini sudah ada dua pesawat Pilatus Porter PC-6 milik Smart Aviation yang datang dan beroperasi di Indonesia.

Masih ada tiga pesawat dalam proses produksi di pabrik Pilatus di Switzerland, menyusul dua armada yang sudah beroperasi di Indonesia.

“Ketiga pesawat itu direncanakan akan sampai di Indonesia pada tahun 2022,” ujar Lerry.

Dengan adanya penambahan armada penerbangan, Smart Aviation berharap operator lain bisa memiliki semangat yang sama dalam membantu program pemerintah dan negara.

“Kami berharap pemerintah bisa mengembangkan area penerbangan perintis agar daerah-daerah yang belum terlayani bisa terlayani juga, serta membuat masyarakat semakin mudah dan sejahtera,” ujar Lerry. (cuy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler