jpnn.com, JAKARTA - Smart Fertility Clinic menyambut ulang tahun pertama dengan meluncurkan program "IVF For Everyone, Affordable price-High Success Rate”.
Program tersebut memudahkan pasangan yang ingin melakukan program fertilitas dan bayi tabung (In Vitro Fertilization atau IVF) dengan harga terjangkau, dan dengan tingkat kesuksesan yang tinggi.
BACA JUGA: Brawijaya IVF Center Hadirkan Layanan Bayi Tabung Berkualitas di Indonesia
Director Business Development and Commercial Smart Fertility Clinic Johannes Wibisono mengatakan, program tersebut merupakan bentuk apresiasi Smart Fertility Clinic yang sudah menginjak satu tahun.
Dia juga menjelaskan hingga kini Smart Fertility Clinic telah memiliki jejaringan tiga Smarthub dan satu Smart Compact IVF.
BACA JUGA: AI Dapat Meningkatkan Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung
"Kami berupaya memberikan pengalaman yang terbaik untuk moms and dads dalam menjalani program kehamilan tidak hanya dengan teknologi yang canggih, tetapi juga dengan pelayanan yang holistik tidak hanya terbatas pada bayi tabung semata, melainkan permasalahan fertilitas pada umumnya,” kata pria yang akrab disapa Wibi dalam keterangannya, Jumat, (14/6).
Sememtara itu, Manager Embryologis Smart Fertility Clinic, Verawaty Sinurat mengatakan pihaknya berupaya untuk meningkatkan efektifitas dan aksesibilitas dengan teknologi yang dimiliki saat ini.
BACA JUGA: Klinik Blastula IVF Siloam Sriwijaya Catat Angka Bayi Tabung Tertinggi dari Rata-Rata Dunia
Pasalnya, di Indonesia tidak semua klinik fertilitas memiliki teknologi Time Lapse.
"Kami juga memiliki IMSI, yaitu teknik pemilihan sperma sehingga memaksimalkan perkembangan embrio dengan kualitas yang terbaik," ujarnya.
Dia mengungkapkan tingkat keberhasilan Smart Fertility Clinic dalam satu tahun terakhir ini pernah mencapai 70 persen.
"Untuk itu moms and dads tidak perlu khawatir untuk melakukan program hamil di Indonesia karena saat ini teknologi dan tenaga ahli yang dimiliki Smart Fertility Clinic tidak kalah dengan klinik luar negeri," lanjutnya.
Kepala TRB Smart Fertility Clinic Evasari, dr. Cepi Teguh Pramayadi, Sp.OG(K)FER, MARS mengatakan pihaknya telah menangani banyak kasus fertilitas selama setahun ini.
Menurutnya, ada sejumlah sebab pasangan yang telah lama menikah, tetapi belum dikaruniai anak. Di antaranya endometriosis atau yang sedang marak, yaitu PCOS (polycystic ovarian syndrome).
"Banyak hal yang dapat memicu infertilitas salah satunya pola gaya hidup masa kini. Untuk itu, pentingnya kesadaran mengenai infertilitas, termasuk kesehatan reproduksi agar kita bisa mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memberikan solusi," kata Cepi.
Sementara itu, tokoh fertilitas dan bayi tabung Indonesia, Prof. DR. Dr. Budi Wiweko, SpOG.FER, MPH, Int.Aff.RANZCOG, FICRM mengatakan saat ini total jumlah anak yang dimiliki di Indonesia sepanjang usia reproduksinya di angka 2,14 dan angka kesuburan yang menjamin sebuah bangsa ada di angka 2,1.
"Jadi, Indonesia harus lebih berhati hati. Kalau kita melihat Jakarta, fertility rate di angka 1,75. Artinya perempuan di Jakarta itu hanya mempunyai satu orang anak," kata Founder dari Smart Fertility Clinic ini.
Dengan demikian, kata Budi, saat ini Indonesia mengalami population crisis sehingga menjadi masalah besar untuk Indonesia.
"Jadi kalau berbicara family planning, bukan berbicara kontrasepsi, tetapi bagaimana membantu pasangan untuk punya anak. Makanya kami memakai nama 'Smart Fertility Clinic' untuk mengedukasi perempuan-perempuan Indonesia untuk tidak takut memiliki anak," ujar dia.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Kenny Kurnia Putra