BACA JUGA: Denmark Garap Pasar Optical Screen Indonesia
Manajemen berharap feasibility study terhadap tambang batubara itu segera tuntas"Aksi ini merupakan bagian dari proyek jangka panjang kami," tutur Erizal Bakar, Direktur Pengembangan Usaha perseroan SMGR di Jakarta.
Erizal menyebut studi terhadap tambang tersebut masih terus dilakukan
BACA JUGA: Oktober, RI Stop Ekspor Timah
Di tambang ini diperkirakan memiliki cadangan terduga batubara sebanyak 16 juta ton dengan kandungan kalori sebesar 4.800-5.500 cal"Kami ingin menjadi mayoritas di tambang ini," tukasnya.
Rencana akuisisi tambang batubara merupakan strategi perseroan untuk mengamankan kebutuhan energi di pabrik-pabrik semen perseroan yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi
BACA JUGA: Laba BRPT Naik 8 Kali Lipat
"Tambang ini untuk memenuhi batubara di pabrik Semen Padang, diharapkan akan dapat diakuisisi pada semester pertama tahun depan," tegas Erizal.Selain itu, perseroan juga tengah menjajaki kerjasama operasi pertambangan batubara di Kalimantan Selatan (Kalsel)Menurutnya, di tambang tersebut terdapat cadangan batubara sebanyak 8 juta ton dengan kandungan kalori 5.800-6.100"Ini hanya kerjasama produksi, porsinya belum diketahuiNanti akan produksi satu juta ton per tahun untuk kebutuhan pabrik Tonasa," ulasnya.
Sementara menyinggung soal biaya akuisisi dan kerjasama tersebut, manajemen belum mau mengungkap secara rinciItu karena rencana tersebut masih dalam tahap penjajakanSecara total, grup Semen Gresik butuh 4 juta ton batubara per tahunDengan rincian Semen Padang butuh 1 juta ton, Semen Gresik 2 juta ton, dan Tonasa sebanyak 1 juta ton.
Di sisi lain, RUPS Luar Biasa Semen Gresik tidak mencapai kuorumRapat yang mengagendakan perubahan susunan direksi perseroan akan dilaksanakan kembali dengan mengikuti prosedur yang ada di dalam Anggaran Dasar SMGR
"Nanti akan kami umumkan pemanggilan RUPS kedua dengan agenda yang sama," ujar Dwi Soetjipto, Direktur Utama SMGR(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fokus Pelatihan Wirausaha
Redaktur : Tim Redaksi