Oktober, RI Stop Ekspor Timah

Kamis, 29 September 2011 – 11:20 WIB
JAKARTA - Pelaku industri timah dalam negeri memastikan akan memulai menghentikan ekspor timah batangan mulai 1 Oktober 2011Langkah ini untuk mengembalikan harga timah yang anjlok karena permainan para trader dan fund manager.

"Kita nggak main-main kita hentikan mulai 1 Oktober sampai harga wajar minimal USD 24.000 per ton," kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Timah Indonesia (AITI) Rudy Irawan di Jakarta.

Rudy mengatakan beberapa hari ini harga timah di pasar internasional kembali naik karena adanya informasi penghentian ekspor timah

BACA JUGA: Pengusaha Batam Tolak UU Mata Uang

Namun ia memastikan penghentian ekspor timah tetap dilakukan sampai harga yang wajar yaitu USD 24.000 per ton
Harga timah pada pekan lalu sempat mencapai ke titik terendah USD 16.900 per ton.

"Ini untuk spot saja, kalau yang sudaj kontrak tetap lanjut," katanya.

Ia menjelaskan selama ini rata-rata Indonesia mengekspor timah sebanyak 8000 ton per bulan

BACA JUGA: SMGR Akuisisi Tambang Batubara

Selama gunjang-ganjing krisis Eropa ini volumenya terus menurun menjadi 6000-6500 ton per bulan
"Dari total ekspor yang dalam bentuk kontrak sebanyak 60 persen atau 4500 ton per bulan," katanya.

Indonesia saat ini merupakan produsen timah terbesar di dunia

BACA JUGA: Denmark Garap Pasar Optical Screen Indonesia

Produksi timah dari Bangka Belitung mencapai 8.500 ton per bulan ke pasar globalRencana Indonesia menghentikan ekspor timah itu sempat membuat harga timah melonjak hingga 7,3 persen menjadi USD 21.795 per ton pada SelasaNamun harga sudah turun lagi menjadi 2,5 persen menjadi USD 21.250 per ton(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oktober, RI Stop Ekspor Timah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler