"Kita nggak main-main kita hentikan mulai 1 Oktober sampai harga wajar minimal USD 24.000 per ton," kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Timah Indonesia (AITI) Rudy Irawan di Jakarta.
Rudy mengatakan beberapa hari ini harga timah di pasar internasional kembali naik karena adanya informasi penghentian ekspor timah
BACA JUGA: Pengusaha Batam Tolak UU Mata Uang
Namun ia memastikan penghentian ekspor timah tetap dilakukan sampai harga yang wajar yaitu USD 24.000 per ton"Ini untuk spot saja, kalau yang sudaj kontrak tetap lanjut," katanya.
Ia menjelaskan selama ini rata-rata Indonesia mengekspor timah sebanyak 8000 ton per bulan
BACA JUGA: SMGR Akuisisi Tambang Batubara
Selama gunjang-ganjing krisis Eropa ini volumenya terus menurun menjadi 6000-6500 ton per bulanIndonesia saat ini merupakan produsen timah terbesar di dunia
BACA JUGA: Denmark Garap Pasar Optical Screen Indonesia
Produksi timah dari Bangka Belitung mencapai 8.500 ton per bulan ke pasar globalRencana Indonesia menghentikan ekspor timah itu sempat membuat harga timah melonjak hingga 7,3 persen menjadi USD 21.795 per ton pada SelasaNamun harga sudah turun lagi menjadi 2,5 persen menjadi USD 21.250 per ton(lum)BACA ARTIKEL LAINNYA... Oktober, RI Stop Ekspor Timah
Redaktur : Tim Redaksi