SMK Butuh 16.338 Guru Ahli

Senin, 23 Agustus 2010 – 02:42 WIB

JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (kemendiknas) berupaya meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah melampaui 85 persenSalah satunya dengan meningkatkannya melalui SMK

BACA JUGA: Tingkatkan Mutu SMK RSBI, Siapkan Rp1,03 T


  
Direktur Pembinaan SMK Kemendiknas Joko Sutrisno mengatakan, APK itu diraih dengan membuat rencana strategis (renstra) selama lima tahun
Renstra telah dibuat untuk target 2009 hingga 2014

BACA JUGA: Tawarkan Beasiswa Sekolah Agama

"Selama itu kami punya target terhadap peningkatan sekolah, guru, dan siswanya," jelas Joko.
  
Dia menjelaskan, dilihat dari renstra 2009 dan 2010 angkanya memang cenderung mengalami peningkatan
Meski demikian, Joko mengaku akan terus melakukan perbaikan dan pengembangan

BACA JUGA: Beasiswa Siswa SMK Jurusan Khusus

"Secara kualitas dan kuantitas akan kami perbaiki untuk mencapai target renstra," paparnya.
  
Tahun ini Kemendiknas baru memiliki 8.593 SMK dengan jumlah 4.197.888 siswaHal itu, lanjut Joko, didukung dengan 139.930 guru ahliSementara itu, Joko memperkirakan kebutuhan ketiga bagian itu perlu ditingkatkan tahun depanMaka pada 2011 mendatang, Joko menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan jumlah SMK menjadi 8.748 sekolah dengan target sebanyak 4.688.051 siswa dan diajar oleh 156.268 guru.
  
Joko mengungkapkan, dari kebutuhan tersebut Kemendiknas akan membutuhkan sedikitnya 16.338 guru ahliDi mana kebutuhan guru ahli tersebut didominasi untuk mengajar bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa"Sejauh ini bidang ini memiliki peminat paling banyak diantara bidang studi lainnya," ucap Joko.
  
Bidang studi lainnya, antara lain bisnis manajemen dan teknologi informasi serta komunikasiDi mana rasio guru dan siswa berada pada rasio satu banding 49"Berarti satu guru mengajar 49 siswaSebenarnya kurang efektif," ungkapnya
  
Kebutuhan guru tersebut akan disebar ke seluruh provinsi dan disesuaikan dengan kebutuhan bidang studi yang akan dikembangkanDia mencontohkan, untuk teknologi dan rekayasa banyak dibuka di Jateng, Jatim, Jabar, Sumut, dan Sulsel.
  
Joko menambahkan, Kemendiknas juga bekerjasama dengan Perguruan Tinggi yang relevan agar mengirimkan mahasiswa tingkat akhir untuk mengajar di SMK melalui program KKN Tematik dan Pendampingan SMK"Kami juga akan kembangkan kerjasama dengan mitra industri untuk membantu mengajar produktif," lanjutnya(nuq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia-Thailand Jalin Kerjasama Pendidikan Kejuruan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler