jpnn.com, MADIUN - SMK Model PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur, mulai melebarkan sayapnya. Setelah sukses dengan mobil listrik UMKM-nya, kini merambah ke dunia pangan. Yang dilirik adalah umbi Porang.
Kepala SMK Model PGRI 1 Mejayan Sampun Hadam mengatakan, umbi Porang tersedia banyak di Jawa Timur. Ukuran umbinya besar bisa mencapai 12 kilogram per buah.
BACA JUGA: Bea Cukai Fasilitasi Ekspor Umbi Porang Kalimantan ke Jepang
Saat ini kata dia, SMK Model PGRI 1 Mejayan tidak sekadar berpikir praktik di sekolah, tetapi di masyarakat.
"Saya contohkan Porang. Masih banyak lagi produk di hutan yang butuh sentuhan kita," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (4/5).
BACA JUGA: Mentan Syahrul Yasin Limpo: Porang Adalah Komoditas Mahkota
Porang, lanjutnya, mayoritas tumbuh liar di hutan-hutan, padahal nilainya sangat luar biasa. Itu sebabnya dia ingin mengembangkan Porang sebagai produk pangan berstandar ekspor.
"Konsep saya kan begini, setelah kita (SMK Model PGRI 1 Mejayan) dapat COD, punya lapak, selanjutnya membuat produksi," ujarnya.
BACA JUGA: Bu Camat Ungkap Fakta Video Pria Diusir dari Masjid Karena Pakai Masker, Oh Ternyata
Rumah produksinya kata Sampun, dikembangkan oleh SMK. Sedangkan bahan bakunya dari petani.
Sehingga bahan baku itu diolah di rumah produksi, hasilnya diserahkan kepada petani. Dari petani itu menjadi UMKM.
"Petani kan saat menanam, saat produk ini diolah akan menjadi UMKM. UMKM ini diharapkan jadi UMKM milenial," ucapnya.
Sampun menjelaskan, rumah produksi ini dikemas dengan bagus. Mengenai alasan kenapa Porang yang dipilih, Sampun mengatakan, karena bisa diolah menjadi berbagai macam. Mulai dari bakso, tahu, sampai daging porang macam-macam.
"Porang ini manfaatnya sangat bagus. Ini bisa dibuat seperti energen," cetusnya.
Produk Porang ini, lanjutnya, akan diekspor ke Jepang dan China. Sejauh ini Porang diproduksi dalam bentuk chip kering dan makanan.
Makanan itu yang saat ini tengah dipersiapkan untuk ekspor dalam bentuk nabati, bahan untuk membuat bakso, bahan membuat daging.
Mengenai keterlibatan siswa SMK, Sampun mengatakan saat ini menciptakan mesin untuk membuat chip, membelah. Mesin ini diharapkan bisa dibawa ke desa-desa supaya memudahkan petani tidak membuat chip pakai manual, teapi sudah pakai mesin.
"Kami harus hadir dari hal-hal yang kecil," tegasnya.
Sampun mengatakan, punya mimpi besar SMK Jatim akan mampu ekspor aneka hasil olahan Porang yang saat ini menjadi potensi bisnis di Jepang, Korea, Eropa.
Sekaligus wujud nyata peran serta SMK dalam pemulihan ekonomi dan kesejahteraan petani. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad