jpnn.com, SEMARANG - Pariwisata menjadi pentahelix penyumbang devisa negara terbesar kedua setelah minyak kelapa sawit. Bahkan diprediksi, tahun 2019 mendatang pariwisata digadang-gadang akan menjadi yang pertama sebagai sumber pendapatan negara terbesar.
Semua ini tak lepas dari promosi pariwisata yang terus dilakukan Kementerian Pariwisata dalam mengenalkan potensi wisata Indonesia. Ini juga tak lepas dari peran media yang banyak mengulas tentang wisata, kuliner, dan budaya yang menjadi daya tarik Indonesia.
BACA JUGA: Sebarkan Virus Jurnalisme Sadar Pariwisata di FGD Semarang
Menilik potensi ini, organisasi pengelola media Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) mencanangkan Jurnalisme Sadar Pariwisata. Banyaknya anggota SMSI yang tersebar di 26 provinsi menjadikan media menjadi garda terdepan untuk semakin banyak menceritakan potensi wisata Indoenesia.
"Banyak media online yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia royal memberitakan berbagai hal. Kalau ini dimanfaatkan dan diarahkan untuk hal positif membangun Indonesia kenapa tidak, ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa," kata Auri Jaya selaku ketua umum SMSI pusat dalam Focus Group Discussion (FGD) "Pencanangan Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata." di Semarang, Sabtu (24/11).
BACA JUGA: Dampak Pemberitaan Bencana Jika Tidak Dikelola dengan Baik
FGD bertajuk 'Fasilitasi Pengembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi' ini dipelopori oleh SMSI bekerja sama dengan Kemenpar. Melalui FGD kali ini diharapkan mampu membentengi berita tidak benar atau hoaks saat Indonesia dilanda bencana alam. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah karena dampak yang ditimbulkan dari berita hoaks begitu besar terhadap ekonomi pariwisata di Indonesia.(jpnn)
BACA JUGA: SMSI Dorong Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Pers Verifikasi SMSI, Jawa Timur yang Pertama
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh