SNMPTN 2018: Pengisian Data Sekolah dan Siswa Masih Minim

Sabtu, 20 Januari 2018 – 09:09 WIB
Siswa SMA. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengisian data di pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) merupakan tahap pertama pendaftaran seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2018.

Tapi, meski sudah berjalan satu pekan, tingkat pengisian PDSS oleh pihak sekolah ternyata masih minim.

BACA JUGA: SNMPTN tak Pakai Nikai USBN dan UN, Begini Respons Rektor

Koordinator Humas SNMPTN/SBMPTN 2018 Tunjung Wahadi Sutirto mengatakan, sampai kemarin sore (19/1) pukul 16.30 WIB, jumlah sekolah yang mendaftar di PDSS baru 439 unit.“Memang masih proses,’’ jelasnya, JUmat (19/1).

Tunjung menjelaskan, sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, masa pengisian dan verifikasi PDSS bakal berlangsung 13 Januari sampai 10 Februari nanti.

BACA JUGA: BSNP: Amanat PP, Nilai UN Dipakai Masuk PTN

Kemudian masuk dalam tahap pendaftaran SNMPTN yang berlangsung pada 21 Februari hingga 6 Maret. Dan terakhir pengumuman kelulusan SNMPTN pada 17 April.

Meski belum banyak sekolah yang mengisi PDSS, jumlah siswa yang diinput di dalam sistem PDSS sudah mencapai 830.322 siswa.

BACA JUGA: Nilai Unas dan USBN Tidak Dipakai di SNMPTN

Kemudian dari 438 unit sekolah yang sudah mulai mengisi PDSS, sampai kemarin sore sudah ada dua unit sekolah dengan jumlah siswa 13 anak yang proses pengisian PDSS-nya berstatus finalisasi.

Tunjung berpesan kepada sekolah supaya memperhatikan dengan sebaik-baiknya jadwal pengisian PDSS. Jangan sampai terlambat atau mengisi PDSS mepet jelang deadline.

Sebab, jika ada yang perlu dikoreksi atau perbaikan, waktunya semakin mepet lagi. Panitia SNMPTN tidak ingin pengisian PDSS yang mempet batas akhir malah merugikan siswa.

Sekolah diminta untuk terus melakukan input data siswa. ’’Pengisian data dan verifikasi. Tidak menunda-nuda,’’ tuturnya. Tidak semua sekolah memiliki kuota pendaftaran SNMPTN yang sama.

Panitia SNMPTN menetapkan sekolah akreditasi A bisa mendaftarkan 50 persen siswa terbaiknya untuk daftar SNMPTN.

Sedangkan sekolah akreditasi B hanya mendapatkan kuota pendaftaran SNMPTN sebanyak 30 persen dari seluruh siswa.

Untuk sekolah akreditasi C, kuotanya 10 persen. Dan, sekolah belum akreditasi memiliki kuota 5 persen dari total siswanya.

Wakil Kepala SMAN 1 Gunungsari, Lombok Barat, NTB Mansur menjelaskan, sekolahnya mulai melakukan pengisian PDSS SNMPTN 2018.

Mengenai keputusan panitia SNMPTN yang tidak menjadikan nilai ujian nasional (unas) dan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) sebagai pertimbangan kelulusan SNM PTN, menurutnya itu menambah ketidakpercayaan perguruan tinggi terhadap pentingnya unas.

Baginya, itu sudah cukup sebagai alasan penghentian unas. Apalagi biayanya tidak main-main, mencapai Rp 600 miliar. (wan/ttg)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa yang Lulus SNMPTN Dapat Dibatalkan, Begini Alasannya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler