Soal AKBP Brotoseno, ART: Sangat Berbahaya Jika Kapolri Tidak Bersikap

Rabu, 01 Juni 2022 – 17:22 WIB
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) bicara soal AKBP Brotoseno. Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha angkat bicara menanggapi keputusan Polri memberi kesempatan kepada AKBP Raden Brotoseno kembali berdinas di Korps Bhayangkara seusai menjalani hukuman sebagai narapidana kasus korupsi.

Rachman menilai institusi Polri mulai kehilangan arah, karena melihat ada perbedaan sikap dalam memproses setiap oknum anggotanya yang melakukan sebuah perbuatan melawan hukum.

BACA JUGA: Jokowi Membeli Cabai di Pasar Mbongawani Ende, Jangan Lihat Harganya

"Terbukti, hari inilah kita diperlihatkan ada oknum perwira, Brotoseno terbukti melakukan korupsi saat itu dan tidak dipecat," kata Rachman dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Rabu (1/6).

Senator yang beken disapa dengan inisial ART itu menyebut korupsi merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang semestinya tidak perlu ada perilaku toleransi terhadap oknum tersebut.

BACA JUGA: Ketua PCNU Cirebon Bersaksi di Sidang Hoaks Habib Bahar

Oleh karena itu, katanya, putusan Komisi Kode Etik Polri (KKEP) terhadap AKBP Brotoseno perlu dipertanyakan dan harus ada penjelasan yang transparan dari institusi yang dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Jika hanya berbagai alasan bahwa yang bersangkutan memiliki segudang prestasi dan berkelakuan baik, ini bukan menjadi sebuah alasan yang tepat untuk dijadikan pertimbangan sehingga oknum tersebut tidak dipecat," tutur Rachma.

BACA JUGA: AKBP Brotoseno Tak Dipecat, Siapa yang Mempertahankan? Kapolri Harus Menjelaskan

Dia lantas mempertanyakan bagaimana dengan kasus oknum-oknum polisi lainnya yang melakukan perbuatan pidana umum yang langsung dipecat.

"Ini sangat berbahaya jika Kapolri tidak mengambil sikap dalam menyelesaikan permasalahan ini di tubuh internal Polri. Ini akan menjadi sebuah yurisprudensi bagi keputusan KKEP berikutnya," ujar Rachman.

Sebab, kata senator mewakili Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) itu, mungkin saja dalam berbagai prestasi di tubuh institusi Polri, Brotoseno termasuk anggota yang dianggap terbaik.

Namun, dia mengingatkan bahwa di mata berbangsa dan bernegara, oknum perwira menengah Polri itu sudah tidak memiliki jiwa merah putih.

Untuk itu, Rachman Thaha meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit segera mengambil sikap guna menyelesaikan polemik tersebut.

"Selama ini Saudara Kapolri sudah cukup baik melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan visi misi beliau. Harapan saya ialah segera mengambil sikap sehingga tidak menjadi polemik di mata masyarakat, save Polri Presisi," ucap Abdul Rachman Thaha. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler