Soal Beli BBM Pakai Aplikasi, PKS Tuduh Pemerintah Membahayakan Konsumen

Rabu, 29 Juni 2022 – 20:44 WIB
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian. Foto: Dok. PKS

jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara PKS Pipin Sopian mengkritik kebijakan PT Pertamina tentang pembelian bahan bakar Pertalite dan Solar yang memakai aplikasi MyPertamina.

Menurut dia, kebijakan tersebut berpotensi merusak keadilan dan merepotkan rakyat saat mau membeli Pertalite dan Solar.

BACA JUGA: Kombes Christian Tory: Angkutan Batu Bara Masih Menggunakan BBM Bersubsidi Kami Tindak Tegas

"Negara seharusnya hadir untuk memberikan rasa keadilan dan memudahkan rakyat, kok, ini justru malah merepotkan," kata Pipin melalui keterangan persnya, Rabu (29/6).

Alumnus Universitas Indonesia (UI) itu menyarankan pemerintah bisa mencabut kebijakan pembelian Pertalite dan Solar memakai aplikasi.

BACA JUGA: Penambahan Anggaran Subsidi BBM & LPG untuk Mengurangi Beban Masyarakat

Toh, kata Pipin, Indonesia tinggal membuat aturan apabila ingin penjualan BBM bersubsidi tepat sasaran, bukan dengan memakai aplikasi MyPertamina.

Misalnya, kata Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UI itu, mobil dengan cc di atas 1500 dilarang menggunakan Pertalite. Namun, bawah 1500cc boleh menggunakan bahan bakar itu. 

BACA JUGA: Pertamina Terapkan Teknologi Digital untuk Pastikan BBM & LPG Subsidi Tepat Sasaran

"Begitu juga motor di atas 125cc dilarang, motor di bawah 125cc boleh. Asalkan aturannya jelas dan sanksi yang tegas," lanjut Pipin.

Selain merepotkan, kata dia, kebijakan menggunakan MyPertamina membeli Pertalite dan Solar akan memancing penggunaan HP saat pengisian BBM.

Pipin mengatakan ada risiko tinggi ketika konsumen menggunakan ponsel saat mengisi bahan bakar. 

"Sama saja menjebloskan konsumen dalam bahaya," ujarnya.

Pipin kemudian menyinggung soal tidak semua rakyat melek teknologi sehingga kebijakan memakai MyPertamina saat membeli Pertalite dan Solar harus dihapus.

"Tidak semua masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah memiliki HP dan memiliki cukup kuota data sehingga membuat aturan ini tidak adil," ungkap juru debat Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga untuk Pemilihan Presiden 2019 itu.

PT Pertamina (Persero) memastikan akan menggunakan aplikasi MyPertamina sebagai syarat untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan uji coba penyaluran Pertalite dan Solar menggunakan sistem MyPertamina akan dimulai 1 Juli 2022.

"Kami menyiapkan website MyPertamina, yakni https://subsiditepat.mypertamina.id/ yang dibuka pada 1 Juli 2022," kata Alfian dalam keterangan yang diterima Selasa (28/6).

Menurutnya, per 1 Juli 2022 masyarakat yang ingin membeli Pertalite dan Solar dapat mendaftarkan datanya melalui MyPetamina atau mypertamina.id. (ast/jpnn)

Berikut wilayah yang mengimplementasikan MyPertamina membeli Pertalite dan Solar untuk tahap pertama:

1. Kota Bukit Tinggi

2. Kabupaten Agam

3. Kota Padang Panjang

4. Kab. Tanah Datar

5. Kota Banjarmasin

6. Kota Bandung

7. Kota Tasikmalaya

8. Kab. Ciamis

9. Kota Manado

10. Kota Yogyakarta

11. Kota Sukabumi

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler