jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto menanggapi santai berbagai kritik terhadap dirinya akibat bertemu dengan pengusaha sekaligus bakal calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Politikus asal partai Golkar itu menganggap apa yang dilakukannya justru takseharusnya dicerca, karena dia menilai langkah itu sebagai upaya membantu pemerintah.
BACA JUGA: Kasus Pelindo II, Komjen Anang: Memang Ada Tersangkanya...
Menurut Novanto, pertemuannya dengan Trump merupakan agenda dadakan dan bertemu pun hanya sekitar 30 menit. Dalam kesempatan itu, Trump memuji Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar.
Namun, Novanto menegaskan bahwa pertemuannya itu tidak dalam rangka mendukung Donald Trump sebagai bakal calon Presiden AS. Tapi sebagai pimpinan DPR, Ia ingin membantu pemerintah sesuai fungsi-fungsi DPR.
BACA JUGA: Kata Kabareskrim, Ada Tersangka Dari Pelindo II
"Kita tidak dalam rangka mendukung. Bertemu Trump, Hillary (Clinton) gak masalah. Setelah itu saya banyak undangan. Diundang Diaspora, IBC, pengusaha. Ini berikan jaminan, karena tugas DPR juga bantu pemerintah, fungsi DPR melakukan diplomasi politik dan ekonomi," jelas Novanto di gedung DPR Jakarta, Senin (14/'9).
Novanto juga menyampaikan bahwa selama berada di AS, dia tidak hanya bertemu dengan Donald Trump tapi juga banyak pengusaha lain seperti bos facebook, apple, hingga Coca-cola dalam konteks investasi di Indonesia.
BACA JUGA: TNI AL Gelar Simposium Keamanan Maritim Internasional
"Ini memang para pengusaha mengundang. Lalu ketemu senat yang sangat punya pengaruh. Ketemu dengan ketua parlemen (AS), kita ingin bilateral ini dilakukan baik, yang ditanya bagaimana keadaan ekonomi di Indonesia," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembahasan Pasal Santet Alot
Redaktur : Tim Redaksi