TNI AL Gelar Simposium Keamanan Maritim Internasional

Senin, 14 September 2015 – 08:40 WIB
Perwira Tinggi TNI AL, Laksamana Pertama TNI Mulyadi menyambut Kepala Staf Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) Laksamana (Admiral) Tan Sri Abdul Aziz Bin Hj. Jaafar di VIP Room Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Minggu (13/9) malam, Kedatangan Kepala Tentara AL Malaysia bersama delegasi dari 42 negara dalam rangka mengikuti International Maritime Security Symposium (IMSS) tanggal 14-17 September 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta. FOTO: DOK.TNI AL

jpnn.com - JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menggelar International Maritime Security Symposium (IMSS) 2015 tanggal 14-17 September 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta.

Kepala Bidang Penerangan IMSS 2015, Kolonel Laut (P) Suradi A.S., S.T., S.Sos., M.M, Senin (14/9), menjelaskan sejumlah peserta dan undangan mulai berdatangan. diantaranya adalah Kepala Staf Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) Laksamana (Admiral) Tan Sri Abdul Aziz Bin Hj. Jaafar, Asisten Deputy Minister of Canada Navy Laksamana Muda (RADM) Giles Couturier, dan Wakil Panglima Angkatan Laut Korea Utara Laksamana Muda (RADM) Ho Sang Mun.

BACA JUGA: Pembahasan Pasal Santet Alot

Menurut Suradi, saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (13/9), orang nomor satu di jajaran Angkatan Laut Malaysia didampingi istrinya ini disambut hangat oleh Perwira Tinggi TNI AL, Laksamana Pertama TNI Mulyadi di VIP Room Bandara, setelah sebelumnya menerima kalungan bunga dari Abang dan None Jakarta.

International Maritime Security Symposium (IMSS) 2015 merupakan kegiatan bertaraf internasional yang akan diikuti oleh delegasi Angkatan Laut dari 42 negara di dunia. Indonesia dalam hal ini TNI AL bertindak sebagai tuan rumah penyelenggaraan IMSS 2015 ini.

BACA JUGA: Rilis Posisi Hilal, Muhammadiyah: Indonesia Terbelah Dua, Alhamdulillah

Adapun negara peserta IMSS 2015 adalah Australia, Singapura, Malaysia, China, Jepang, Thailand, Jerman, Inggris, Belanda, Perancis, Kanada, Bangladesh, Brazilia, Brunai Darussalam, Arab Saudi, Kamboja, Lebanon, Turki, India, Korea Utara, Korea Selatan, Laos, Mesir, dan Iran.

Selain itu, Afrika Selatan, Nigeria, Papua Nugini, Irlandia, Myanmar, Pakistan, Selandia Baru, Peru, Philipina, Polandia, Portugal, Rusia, Spanyol, Srilanka, Timor Leste, Vietnam, serta Amerika Serikat.

BACA JUGA: Dilanda Kabut Asap, Cevron Belum Ungsikan Karyawan

Penyelenggaraan simposium tentang Keamanan Maritim Internasional ini merupakan yang kedua kalinya dihelat Indonesia (TNI Angkatan Laut), setelah sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2013 lalu.

IMSS tahun 2015 ini mengangkat tema “Maritime Confidence Building and Mutual Cooperation for Peace and Prosperity” atau Membangun Kepercayaan dan Kerjasama di Bidang Maritim Guna Mencapai Perdamaian dan Kemakmuran Bersama.  Sebanyak 350 orang peserta dari 42 negara akan mengikuti IMSS ini.

Menurut rencana, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi akan membuka Simposium ini dan bertindak sebagai keynote speech adalah Menkopolhukam Letjen TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan.

Suradi menjelaskan IMSS 2015 merupakan salah satu implementasi dari upaya TNI Angkatan Laut dalam memberikan gambaran secara komprehensif tentang perkembangan keamanan maritim baik nasional, regional, maupun global.

Mengingat bahwa ancaman terhadap Zona Maritim akan terus ada sejalan dengan perkembangan di bidang ekonomi, teknologi informasi, dan komunikasi, maka keberhasilan merespon ancaman keamanan maritim secara masif dan komprehensif oleh seluruh Angkatan Laut dunia, maka akan memberi sumbangan yang besar bagi sektor-sektor lainnya.

“Oleh karena itu, TNI AL sebagai komponen utama pertahanan negara di laut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas keamanan maritim kawasan, khususnya di kawasan Samudera Hindia dan Pasifik,” kata KSAL Laksamana TNI Ade Supandi, belum lama ini.

Kegiatan dua tahunan yang diselenggarakan di Indonesia ini sekaligus menunjukkan peran Indonesia kepada dunia internasional bahwa tentang kapasitas Indonesia sebagai negara maritim yang besar. Juga menegaskan posisi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. 

Dengan demikian, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki Angkatan Laut World Class Navy merupakan keniscayaan untuk menjamin kepentingan nasional Indonesia guna turut serta menjaga stabilitas keamanan baik regional maupun internasional.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Meski Kabut Asap Menebal, Cevron Belum Ungsikan Karyawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler