Soal Blusukan, Risma: Demi Allah, Saya Berani Disumpah Tidak Ada Niat Apa pun, Mungkin Besok Mati

Rabu, 13 Januari 2021 – 18:46 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan bantuan saat kunjungan kerja, Sabtu (2/1). Foto: Humas Kemensos.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma sempat disorot di awal menjabat karena blusukan yang dilakukannya ke beberapa lokasi pemulung dan tempat kumuh di DKI Jakarta dan lainnya. 

Pro kontra pun terjadi dengan aksi blusukan perempuan pertama yang menjadi wali kota Surabaya dan menjabat dua periode tersebut. 

BACA JUGA: Dengan Suara Serak, Bu Risma Jalani Rapat Perdana dengan Komisi VIII DPR

Risma di hadapan Komisi VIII DPR bersumpah atas nama Tuhan, dan berani disumpah pakai Alquran bahwa dia tidak ada niat apa pun dalam melakukan blusukan tersebut. 

Risma awalnya menjelaskan, sudah menjadi kebiasaannya keluar rumah usai salat subuh. Hal itu dilakukannya sejak menjabat sebagai kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. 

BACA JUGA: Arie Kriting dan Indah Menikah, Ernest Prakasa: Orang Mungkin Bertanya-tanya Kenapa mau?

Dia menegaskan bahwa ketika mengontrol kondisi kota apakah dalam keadaan bersih atau tidak, biasanya dia bertemu dengan pemulung. 

"Jadi, di situ ketemu. Tidak ada niat, demi Allah saya berani disumpah pakai Alquran, saya tidak pernah niat blusukan dan cari-cari, tetapi saya temukan itu di jalan," kata Risma dalam rapat perdananya sebagai mensos di Komisi VIII DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/1).

BACA JUGA: JIK: Mereka Mendapat Pekerjaan Berkat Blusukan Mensos Risma

Risma menjelaskan saat ketemu pemulung dan bertanya apakah sudah makan atau belum, itu merupakan sebuah kewajibannya sebagai manusia.

"Dan itu betul, makan itu sampai dua piring kadang, tetapi ngomong 'saya sudah punya rumah bu' jadi ya saya tinggal. Tidak semua berhasil," kata Risma.

Dia mengaku kepengin semua pemulung mendapatkan bantuan sosial. Pasalnya, kata Risma, selama ini mereka memang tidak mendapatkan bantuan apa pun.

"Mereka tidak punya rumah. Hanya karena mereka tidak punya alamat, mereka tidak punya bantuan," ungkap Risma.

Dia pun bercerita pagi tadi telah bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Dalam Negeri melakukan perekaman data kependudukan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

"Jadi, kenpa hari ini tadi saya data mereka dengan Disdukcapil. Jadi, demi Allah saya tidak ada niatan apa pun, karena mungkin sebentar lagi saya mati, besok mati, saya tidak tahu, tetapi bahwa niat saya adalah niat membantu," ungkap Risma.

Dalam rapat itu, Risma pun mengaku menerima semua masukan dari Komisi VIII DPR, terutama soal data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Menurut Risma, dia memang konsentrasi pada persoalan perbaikan data.

"Jadi, sebetulnya di awal memang saya konsentrasi di pendataan. Saya sampai harus kadang-kadang WA staf saya sampai jam dua pagi harus bicara tentang data," katanya. (boy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler