jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Dudung Nurullah Koswara, ikut mengomentari aksi demo di hampir seluruh provinsi yang menolak UU Cipta Kerja.
Menurut dia, pemerintah harusnya lebih aspiratif dan bisa menyelami batin mahasiswa maupun buruh.
BACA JUGA: Polisi Cegah Puluhan Orang Reaktif COVID-19 Ikut Demo Tolak RUU Cipta Kerja
"Melihat fenomena sejumlah demo dan memuncaknya aspirasi buruh, mahasiswa dan sejumlah elemen, sebaiknya pemerintah lebih aspiratif dan memahami kebatinan para buruh dan mahasiswa," terang Dudung dalam pesan elektroniknya, Kamis (8/10).
Menurut Dudung, kesejalanan pemerintah dengan kaum buruh dan mahasiswa harus lebih diutamakan. Pemerintah adalah pelayan rakyat, termasuk rakyat buruh dan para mahasiswa.
BACA JUGA: Istana Imbau Masyarakat Jauhi Demo Tolak RUU Cipta Kerja
"Ada sejumlah hal yang harus dilakukan pemerintah, kaum buruh dan mahasiswa saat ini," ujarnya.
Pertama pemerintah harus afirmatif terhadap aspirasi yang disampaikan mahasiswa dan kaum buruh. Kedua, pemerintah segera mengeluarkan PERPPU yang bisa menjembatani kepentingan investor/pengusaha dengan buruh.
BACA JUGA: Investor Global Kritik RUU Cipta Kerja, Bahlil: Tanya Rumput yang Bergoyang
Ketiga, kaum buruh dan mahasiswa dapat melaksanakan aksi simpatik, damai dan dialogis. Keempat, agar mahasiswa dan buruh menghindari asupan politik praktis pada gerakan perjuangan mahasiswa dan buruh.
Kelima, setiap gerakan dan demo spiritnya adalah demi menciptakan kesejahteraan bersama bukan kelompok atau pihak tertentu. (esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad