BACA JUGA: Skenario Kenaikan TDL Sedang Dibahas
Nanti di daerah bisa untuk mengembangkan pabrik pupuk," kata Hatta kepada wartawan, Jumat (21/5), di kantor Menko Ekonomi.Memang hingga saat ini, diakui pembahasan dari Menteri ESDM, Menko Ekonomi bersama dengan Wakil Presiden sendiri, masih belum sampai putusan final
BACA JUGA: Rusuh Thailand tak Pengaruhi Ekonomi Indonesia
Karena rapat kemarin mengatakan, skenario yang ada juga melihat gas balanced secara nasional," kata Hatta.Ditegaskan kembali oleh Hatta, persoalan menentukan porsi alokasi gas Donggi-Senoro memang memerlukan banyak penilaian
BACA JUGA: Hari Perdana Menkeu Baru, Rupiah Anjlok
Dalam arti, bukan hanya untuk alokasi gas dalam negeri, namun juga untuk alokasi gas ekspor sesuai dengan kontrak yang telah disepakati sebelumnya."Persoalan di negara bukan karena tidak ada gasHanya masalah tidak ada infrastrukturInfrastruktur kita tidak memungkinkan untuk menarik suplai gasNamun nanti, akan ada over supply dengan beroperasinya Blok MahakamGas kita pasti akan adaKarena itu, skenario 70-30 ini sudah tepat," jelas Hatta lagi.
Selain itu, Hatta juga menjamin bahwa skenario penjualan gas Donggi-Senoro nantinya tidak akan merugikan Indonesia, seperti yang pernah dialami saat penjualan gas dari Blok TangguhHal itu katanya, karena Indonesia akan menggunakan mekanisme penjualan yang akan tetap mengikuti trend perkembangan kenaikan harga minyak bumi dan gas di pasar internasional"Kami mengikuti ICP (harga minyak Indonesia)Jadi ketika harga minyak dan gas naik, kita juga akan naik," kata Hatta(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Pastikan Lanjutkan Reformasi Birokrasi
Redaktur : Tim Redaksi