Soal Formulasi Anggaran PEN, Sri Mulyani Mengaku Dapat Bisikan

Selasa, 24 Agustus 2021 – 16:51 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku mempertimbangakan berbagai aspek dalam formulasi PEN 2022. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku telah mempertimbangkan berbagai 'bisikan' dari ahli dalam formulasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.

Menurut dia, ahli memprediksi varian baru dari Covid-19 masih akan bermunculan. Oleh karena itu, Sri Mulyani menegaskan pemerintah tetap akan waspada.

BACA JUGA: Sri Mulyani Siap Guyur BUMN dengan Pembiayaan Investasi, Ini Daftarnya

"Kami terus mengantisipasi sama seperti tahun 2021 di mana kita tidak melihat kemudian terjadilah pandemi muncul varian Delta yang lebih mengancam," ujar Sri Mulyani dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (24/8).

Sri Mulyani menyatakan pemerintah terus menjaga keberlanjutan APBN dalam jangka menengah panjang.

BACA JUGA: Aduh! Sri Mulyani Berbagi Kabar Tak Sedap soal Penerimaan Pajak

"Sehingga begitu muncul kebutuhan luar biasa di bidang kesehatan dan perlinsos kami harus mengambil dari pos prioritas lainnya," jelas Sri Mulyani.

Dia menyebutkan pemerintah mematok anggaran sebesar Rp 321,2 triliun untuk PEN 2022. Namun, untuk bidang kesehatan dan perlindungan sosial akan tetap dominan.

BACA JUGA: Joss! Transaksi Harian Perdagangan Kripto di Indonesia Bukan Main, Sebegini Nilainya

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memerinci pertama anggaran bidang kesehatan sebesar Rp 77,05 triliun yang ditujukan untuk testing, tracing, dan treatment.

"Perawatan 250 ribu pasien Covid-19 dengan cost sharing BPJS, obat COVID-19 sebanyak empat juta paket serta insentif tenaga kesehatan selama 12 bulan," bebernya.

Kemudian, lanjut Sri Mulyani, untuk pengadaan vaksinasi 189 juta orang dialokasikan dana sebesar Rp 38,44 triliun atau 70 persen dari total jumlah penduduk yang dibiayai pemerintah, 27 juta orang vaksinasi mandiri, serta dukungan vaksinasi pusat Rp 3 triliun.

Kedua untuk bidang perlindungan masyarakat sebesar Rp 126,54 triliun. PKH bagi 10 juta KPM, kartu sembako untuk 18,8 juta KPM, kartu prakerja, dukungan program jaminan kehilangan pekerjaan serta antisipasi perluasan program perlinsos lainnya.

Ketiga, adalah program prioritas sebesar Rp 90,04 triliun.

Menurut Sri Mulyani termasuk untuk mendukung kegiatan padat karya, pariwisata, ketahanan pangan, dan ICT serta program prioritas lainnya.

"Terakhir, bidang dukungan UMKM dan korporasi Rp 27,48 triliun untuk mendukung subsidi bunga UMKM, IJP UMKM dan korporasi serta program dukungan UMKM dan korporasi lainnya," katanya.

Perempuan kelahiran Bandarlampung itu menuturkan alokasi anggaran PEN 2022 ini merupakan alokasi sementara dari belanja pusat tahun depan.

"Anggaran itu berpotensi meningkat seiring perkembangan penanganan Covid-19 yang sumbernya dapat berasal dari TKDD, pembiayaan, dan insentif perpajakan," tegas Sri Mulyani. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler