Soal Haji 2022, Legislator PDIP Minta Arab Saudi Menyiapkan Fasilitas Kesehatan

Jumat, 15 April 2022 – 16:01 WIB
Jemaah haji Indonesia.Ilustrasi Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Diah Pitaloka berharap pihak Arab Saudi bisa menyiapkan layanan kesehatan setelah negara Timur Tengah itu memutuskan membuka pelaksanaan Haji 2022.

"Terutama fasilitas kesehatan agar aksesnya tidak sulit bagi jemaah haji Indonesia," kata Ketua Presidium Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPPRI) itu kepada wartawan, Jumat (15/4).

BACA JUGA: Ongkos Ibadah Haji 2022 Naik, Menag Sebut Jemaah Tidak Terbebani

Diah menuturkan bahwa soal fasilitas kesehatan ini menjadi penting setelah negara-negara di dunia memutuskan pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Menurut Anggota Badan Legislatif (Baleg) DPR RI itu, masih ada risiko kesehatan seperti penularan Covid-19 antarjemaah yang menggelar haji sehingga fasilitas kesehatan perlu diperhatikan Arab Saudi.

BACA JUGA: Propam Polda Gerebek Mapolres, AKBP Eko Dikelilingi Polisi Baret Biru

Terlebih lagi, level kekebalan komunal di beberapa negara tidak sama dan masih ada potensi varian baru Covid-19.

"Masih ada varian yang ada, imunitas orang beragam, imunitas negara juga beragam, itu yang perlu diwaspadai juga," ungkap Diah.

BACA JUGA: Pura-Pura ke Apartemen, MMS Bongkar Kelakuan Suaminya

Namun, dia percaya Arab Saudi mampu mempersiapkan segala kebutuhan Haji 2022 dan memberikan pelayanan optimal bagi para jemaah dari berbagai penjuru dunia.

Di sisi lain, Diah mengimbau para jemaah haji asal Indonesia bisa mempersiapkan diri dengan baik jika melaksanakan ibadah suci ke Arab Saudi.

Semisal, para jemaah wajib menjaga kondisi tubuh dan membawa vitamin saat keberangkatan ke Makkah.

"Artinya vitamin, menjaga kondisi badan, haji itu ibadah yang membutuhkan kekuatan fisik luar biasa, kalau bisa berolahraga," katanya.

Terkait kuota, Diah melanjutkan pemerintah perlu bekerja optimal melobi Arab Saudi agar Indonesia bisa mendapatkan jatah terbanyak.

Setidaknya, kata legislator Daerah Pemilihan III Jawa Barat itu, Indonesia perlu memastikan 50 persen dari total kuota haji sebelum pandemi atau pada 2019, bisa didapatkan Indonesia.

Pada 2019 atau sebelum terjadi pandemi, kuota haji Indonesia sebanyak 221 ribu jemaah. Terdiri dari 204.000 jemaah haji reguler serta 17 ribu orang jemaah khusus.

"Berarti kalkulasinya 50 persen, tetapi pemerintah Saudi mengatakan akan memberikan kuota bagi Indonesia secara optimal," kata Diah. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Tambahan Kuota Haji, Puan Minta Pemerintah Lakukan Ini


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler