JAKARTA - Tim Independen Pemantau Ibadah Haji (TIPHI) di Indonesia mempertanyakan dua hal masalah hajiPertama, laporan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji BPIH 2010, dan jumlah BPIH 2011
BACA JUGA: Mahfud Minta Arsyad Buktikan di Panja
Karena sampai saat ini, Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR RI belum menetapkan biaya haji 2011."Malaysia saja bulan April 2011 sudah menetapkan ongkos naik haji mereka tahun 2011 sama dengan 2010 yakni RM 9,980," kata Andi Lubis salah seorang aktivisi TIPHI, Selasa (28/6).
Bahkan lanjut dia, Malaysia juga memberikan subsidi sebesar RM4.360 (sekitar Rp12 juta)
Andi mengatakan, sebenarnya Indonesia bisa mengikuti Malaysia dalam hal penyelenggaraan ibadah haji
BACA JUGA: Panji Gumilang Tidak Tersinggung Disebut NII
"Indonesia dapat meniru Malaysia, karena membedakan BPIH bagi jamaah yang sudah pernah haji, termasuk KBIHHal ini, kata dia, untuk memenuhi rasa keadilan mengingat, jamaah yang masuk daftar tunggu saat ini sangat banyak
BACA JUGA: Arsyad Mengaku Kenal Dewi Sejak Kecil
"Jamaah haji yang berulang dan banyaknya pembimbing KBIH memperpanjang waiting list tersebut," ungkapnya lagi.Menurut Andi lagi, tabung haji Malaysia, mampu mensubsidi RM4.360 ditambah lagi bagi hasil dari jumlah tabunganSetoran awalnya pun, dijelaskan dia, hanya RM1.300 (Rp4 juta) saja dan langsung mendapat nomor porsi"Ini menunjukkan metode pengelolaan dana yang mereka kembangkan jauh baik dibanding Indonesia, yang hanya menempatkan dana setoral awal di deposito dan SUKUK," kata Andi.
Lebih jauh dia mengatakan, pengelolaan dana setoran awal jamaah haji tidak adil di IndonesiaKarena, jamaah mendapat manfaat yang samaWalaupun jamaah mengantre dengan waktu yang berbeda"Seharusnya jamaah yang mengantre lebih lama memperoleh manfaat lebih, karena dana setoran awal yang mereka keluarkan ada di rekening Kemenag lebih lama," jelas Andi lagi(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panji Gumilang Penuhi Panggilan Polisi
Redaktur : Tim Redaksi