Soal Ibu & Anak Ditemukan Tinggal Kerangka di Atas Tempat Tidur, Tetangga Beri Kesaksian Begini

Selasa, 30 Juli 2024 – 20:46 WIB
Kondisi rumah Iguh Indah Hayati dan Elia Imanuel Putra, ibu dan anak yang ditemukan dalam keadaan sudah menjadi tengkorak di Perumahan Tani Mulya, Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG BARAT - Warga Perumahan Tani Mulya, Desa Tani Mulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) buka suara terkait penemuan kerangka ibu dan anak Iguh Indah Hayati, 55, dan Elia Imanuel Putra, 24.

Kerangka ibu dan anak itu ditemukan pada Senin (29/7/2024) siang, ketika Mudjoyo Tjandra, 64, suami Iguh dan ayah Elia berkunjung pertama kali setelah bertahun-tahun meninggalkan keluarganya.

BACA JUGA: Polisi Selidiki Penyebab Kematian Ibu & Anak yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Bandung Barat

Entin, 43, warga sekitar menuturkan, terakhir kali bertemu dan berbincang dengan Indah sekitar lima tahun lalu.

Ketika itu Indah mengatakan berniat pindah rumah ke wilayah Cisarua bersama anaknnya.

BACA JUGA: Tiga Hari Hilang, Ditemukan Tinggal Kerangka

"Kebetulan saya teman main, ngobrol terakhir lima tahun lalu. Katanya mau pindah ke Cisarua, dan sempat minta maaf. Katanya kalau ada waktu main ke sana," kata Entin di lokasi, Selasa (30/7/2024).

Setelah itu Entin tidak lagi berkomunikasi dan menyambangi rumah Indah dan anaknya karena mengira sudah pindah.

BACA JUGA: Dokter Forensik Periksa 2 Kerangka Manusia yang Ditemukan di Bandung Barat

"Makannya saya enggak pernah ke sini (rumah Indah). Pribadinya memang tertutup, kecuali kalau ke temennya baru mau ngobrol," ujarnya.

Kemudian, Entin baru mau mengetahui informasi bila Indah dan anaknya ditemukan sudah menjadi kerangka di dalam rumahnya.

"Saya pertama tau dari WhatsApp grup, makannya kaget karena setahu saya bilangnya mau pindah," ucapnya.

Sementara itu, Ai Suryati, 54, warga lainnya, mengaku terakhir kali melihat Indah dan anaknya sebelum Covid-19 2020 lalu.  

Setelahnya, ia dan warga lainnya tidak pernah lagi bertemu dengan ibu dan anak yang ditemukan sudah menjadi kerangka itu.

"Terakhir ketemu sebelum Corona, saya lupa tahunnya. Dan itu pun tidak sama sekali ngobrol. Kalau lewat kan kerjanya di belakang jadi hanya lewat aja,” jelas Ai.

Warga mengira ibu dan anak itu sudah pindah rumah karena sempat mengurusnya surat kepindahan ke pengurus setempat.

Dugaan warga keduanya sudah pindah karena rumah itu terbengkalai dan tidak terurus.

Pantauan JPNN di lokasi, bagian depan rumah tersebut sudah ditumbuhi tanaman liar hingga berdebu. Warha pun tidak mencium aroma apa pun dari dalam rumah tersebut.

“Jadi semenjak tidak terlihat lagi memang anggapan kami memang katanya sudah pindah dan sempat meminta surat pindah ke Ketua RW,” terangnya.

Bahkan, kata dia, di bagian depan gerbang rumah terdapat keterangan bahwa rumah tersebut akan dijual. Bahkan, ada beberapa orang yang coba menghubungi nomor yang tercantum itu, tetapi tidak aktif.

"Sudah lama memang rumah ini ada tulisan dijual, tetapi sempat ada beberapa kali yang menanyakan katanya pas menghubungi nomor yang dicantumkan tidak aktif. Jadi semuanya sudah tahu rumah tahu kosong,” tandasnya. (mcr27/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler