Tiga Hari Hilang, Ditemukan Tinggal Kerangka

Selasa, 18 Februari 2014 – 01:49 WIB

jpnn.com - PANGKALAN BUN -- Seorang nalayan menemukan mayat manusia yang kondisinya tinggal kerangka di Sungai Kumai, Sabtu (15/2) pukul 09.00 WIB. Setelah diidentifikasi, Polisi Air (Polair) menyatakan bahwa mayat tersebut adalah Rudi (43), seorang penumpang kelotok warga Kumai Seberang yang hilang sejak Rabu (12/2) sekitar pukul 22.30 WIB.  

Kelotok yang ditumpangi Rudi rencananya akan bertolak ke Dermaga Kumai Sungai Seberang. Saat menabrak tugboat tersebut, sebenarnya kelotok tidak sampai tenggelam, namun Rudi terlanjur melompat terlebih dulu.

BACA JUGA: Suami Gerebek Istri Bersama Pria Lain

"Setelah kita identifikasi memang benar mayat tersebut adalah korban laka air yang sempat hilang. Sekarang sudah dimakamkan keluarganya," jelas Kasat Polair Polres Kobar AKP Yudi Permadi, Senin (17/2).

Kesimpulan kepolisian bahwa mayat tersebut adalah Rudi didasarkan keterangan keluarganya. Pihak keluarga mengakui celana dan sepatu sama dengan milik Rudi.

BACA JUGA: Maling Kotak Amal Ditangkap di Pasar Indrasari

Kenapa mayat Rudi tinggal kerangka meski baru tiga hari tenggelam? Polair menduga bahwa mayat telah dimakan ikan buntal. Mitos yang ada di masyarakat menyebutkan bahwa di Sungai Kumai terdapat ikan buntal yang doyan memangsa daging mayat manusia. Namun, ikan tersebut tidak doyan manusia hidup.

Sementara itu motoris atas nama Rofid hingga saat ini masih diperiksa secara intensif. Penyelidik belum bisa menetapkan Rofid sebagai tersangka karena masih mengumpulkan bukti-bukti. Jika dalam pemeriksaan menunjukkan adanya kelalaian, motoris bisa saja menjadi tersangka.

BACA JUGA: Tujuh Perampok Toko Emas Bekasi Teridentifikasi

“Saat ini motoris belum jadi tersangka, statusnya masih saksi. Tapi nanti jika terbukti bisa saja menjadi tersangka. Kita masih kumpulkan bukti-bukti, karena kejadian ini minim saksi,” jelas Yudi dihubungi via ponselnya.

Dari pemeriksaan sementara, kelotok memang menabrak tugboat sehingga mengalami kerusakan cukup berat.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kobar Petrus Rinda mengimbau agar kelotok yang digunakan masyarakat Kumai untuk penyeberangan lebih mengedepankan kehati-hatian. Transportasi yang biasa digunakan saat ini belum memenuhi stadar keamanan, namun menjadi kebutuhan masyarakat setempat.

Hingga saat ini, Dishubkominfo Kobar masih mengajukan ke pusat untuk pengadaan kapal fery penyeberangan. Mengenai realisasinya, Petrus mengaku belum mengetahui secara pasti.

“Yang jelas kita sudah ajukan ke pusat, harapan kita segera terwujud. Untuk sementara ini, para motoris kita imbau agar tidak melakukan aktivitas dimalam hari,” jelas Petrus di ruang kerjanya kemarin. (sam/yit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala Koperasi Tewas Ditikam di Cafe


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler