Soal Ibu Kota Calon Provinsi Papua Tengah, Bupati Paniai: Mayoritas Kepala Daerah Setuju

Minggu, 13 Februari 2022 – 19:26 WIB
Bupati Paniai Meki Fritz Nawipa. Foto: Pemkab Paniai

jpnn.com, JAKARTA - Bupati Paniai Meki Fritz Nawipa menampik pernyataan Bupati Mimika Eltinus Omaleng yang menyebut Ibu Kota Provinsi Papua Tengah nantinya adalah Timika.

Apabila Provinsi Papua Tengah dibentuk melalui pemekaran, menurutnya wilayah yang jadi Ibu Kota ialah Nabire.

BACA JUGA: Penjelasan Tito soal Pembentukan Provinsi Papua Selatan dan Pegunungan Tengah

“Isu pemekaran Provinsi Papua Tengah ini kian memanas. Banyak yang menolak, namun pemerintah pusat berharap ini harus jalan. Kami sebagai pemimpin daerah harus dapat mengamankan seluruh sisi. Pada kesempatan ini, saya hendak membantah pernyataan Bupati Mimika Eltinus Omaleng yang menyatakan ibu kota Provinsi Papua Tengah dan kotamadya di Timika,” kata Meki Fritz, Minggu (13/2).

Menurut dia, Ibu Kota Provinsi Papua Tengah nantinya di Nabire. Ini telah disepakati sejumlah kepala daerah yakni Bupati Dogiyai, Bupati Deiyai, Bupati Intan Jaya, Bupati Puncak Jaya, Bupati Nabire dan dirinya selaku Bupati Paniai.

BACA JUGA: Satgas Yonif RK 751/VJS Menebar Senyum di Pegunungan Tengah Papua

Jika tujuan dari pemekaran ialah menyejahterakan masyarakat Papua, Ibu Kota dari Provinsi Papua Tengah seharusnya di Nabire.

“Namun jika tujuannya supaya teman-teman pendatang bisa menikmati ini, berarti di Timika,” ujar Meki.

BACA JUGA: Bakamla RI dan TNI AL Kompak Usir Kapal Tanker Asing yang Mencurigakan

Dia mengungkapkan hingga kini hanya Bupati Mimika yang menolak posisi ibu kota di Nabire. Ini merupakan hasil pertemuan pada beberapa waktu lalu.

"Kami sudah sepakat serta akan menggelar konferensi pers dalam waktu dekat terkait hal ini. Tidak mungkin ibu kota di Timika. Suara mayoritas kepala daerah di Nabire. Tidak bisa Bupati Eltinus mengambil kebijakan sendiri,” kata Meki Fritz.

“Kalau beliau ingin gabung dengan Bomberai, silakan. Kami Meepago. Kalau ibu kota tidak bisa di Nabire, maka kami tetap bergabung dengan Provinsi Papua dengan ibu kota Jayapura.”

Adapun alasan lainnya mengapa mereka bersikukuh dengan keputusan ini, ialah latar belakang sejarah.

Dahulu, kata dia, saat Nabire menjadi ibu kota Kabupaten Paniai, Mimika merupakan ibu kota Kabupaten Fakfak.

“Sebenarnya Kabupaten Paniai dahulu telah mengusulkan adanya Provinsi Irian Jaya Tengah dengan ibu kota Nabire. Mimika tidak termasuk karena masuk dalam Kabupaten Fakfak," tegas jebolan akademi pilot di Australia ini.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler