Soal Isu Kadar Bromat, Le Minerale Klaim Lebih Kecil dari Brand Market Leader

Kamis, 29 Februari 2024 – 11:50 WIB
Air mineral Le Minerale. Foto: dok Le Minerale

jpnn.com, JAKARTA - Manajemen Le Minerale merespons hoaks yang menyebutkan mengandung bromat di atas ambang batas yang ditentukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Berdasarkan hasil telisikan data dari lab terakreditasi Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBIA) di bawah naungan Kementerian Perindustrian, bromat pada produk milik PT Tirta Fresindo Jaya (Le Minerale) berbeda dari hoaks yang beredar.

BACA JUGA: Soal Isu Kadar Bromat pada Le Minerale, Kemenkominfo: Hoaks

"Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kadar Bromat dalam Le Minerale jauh di bawah ambang batas yang telah ditetapkan, yaitu 10 parts per billion (ppb) atau setara dengan 0,01 mikrogram/L. Secara spesifik, kadar Bromat hanya sebesar 0,4 ppb,” papar manajemen Le Minerale sebagaimana dikutip dari akun resmi Instagram le_mineraleid.

"Dengan demikian, kami ingin menekankan bahwa Le Minerale aman untuk dikonsumsi. Keselamatan dan konsistensi kadar Bromat yang terjaga menunjukkan komitmen kami untuk menyediakan produk berkualitas tinggi yang memenuhi standar keamanan dan kesehatan,” lanjut akun tersebut.

BACA JUGA: Kecam Penyebar Hoaks, Le Minerale Nyatakan Aman Dikonsumsi

Adapun atas aman kandungan Bromat yang ditoleransi menurut pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah 10 ppb atau 10 mikrogram/L.

"Secara berkala, Le Minerale menjalani uji kadar Bromat setiap enam bulan melalui satu-satunya lembaga terakreditasi untuk uji bromat, BBIA. Uji laboratorium terakhir dilakukan pada Desember 2023, dan hasilnya menunjukkan bahwa kadar Bromat dalam Le Minerale tetap konsisten,” urai akun tersebut.

BACA JUGA: Dukung Produk Lokal, Restoran Pagi Sore Pilih Hadirkan Le Minerale

Sementara itu, pakar farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Zullies Ikawati mengatakan bahwa Bromat merupakan produk yang terbentuk saat air minum didesinfeksi dengan proses ozonisasi.

Bromat bisa terbentuk saat ozon yang dipakai untuk mendesinfeksi air minum bereaksi dengan Bromida alami yang ditemukan di sumber air.

Penjelasan asal-asalan si content creator bahwa kandungan Bromat ditandai dengan rasa agak manis, menurutnya tentu saja tidak tepat.

"Itu sebenarnya adalah tidak benar, karena bromat itu tidak berasa. Isu yang ramai itu dipastikan adalah hoaks. Jika benar ada data laboratorium yang ditampilkan, pastikan sumbernya valid, apakah dari lab yang terakreditasi, laboratoriumnya dari mana,” kata Prof. Zullies.

"Jika benar ada data laboratorium yang ditampilkan, pastikan sumbernya valid, apakah dari lab yang  terakreditasi, laboratoriumnya dari mana,” kata Prof Zullies.

Dia pun mengajak masyarakat agar berhati-hati dalam menerima informasi dan tidak langsung mempercayai sumber tersebut tanpa melakukan pengecekan dan verifikasi pada pakar atau ahli. 

“Jangan langsung percaya dan menyebarkannya lagi, tanyakan pada yang dirasa lebih ahli,” saran Prof Zullies. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler