Soal Kasus Bocah Pengancam Jokowi, Ini Kata Kabareskrim

Jumat, 25 Mei 2018 – 02:00 WIB
Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto saat buka puasa bersama wartawan di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (24/5). (Foto: Elfany/jpnn)

jpnn.com, JAKARTA - Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan penanganan kasus pengancaman pembunuhan terhadap Presiden Joko Widodo melalui video yang dilakukan anak baru gede (ABG) berstatus pelajar bisa dilakukan di luar peradilan pidana.

Menurut Ari, pihaknya bisa saja memidana dan menahan pelajar berinisial Roy (16) jika pelanggaran pidana yang dilanggarnya memiliki ancaman penjara di atas lima tahun. Namun, dalam penanganan ini bisa dilakukan dengan diversi.

BACA JUGA: Bandara Kertajati Sudah Jadi, Hasanah Siapkan Jalur Rajawali

"Memang ada UU Perlindungan Anak, kami tidak akan laksanakan hukuman kecuali ancaman hukuman di atas lima tahun," katanya usai buka puasa bersama wartawan di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (24/5).

"Jadi tetap yang utama penanganan terhadap pelajar itu bisa diversi (penyelesaian perkara di luar peradilan)." 

BACA JUGA: Tebar Ribuan KIP, Jokowi Cuma Bilang Ini ke Ratusan Guru

Dalam hal ini, Ari merujuk pada Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).

Ketika disinggung apakah kasus tetap dilanjutkan atau dihentikan, Ari enggan berspekulasi. “Lihat nanti, hasil dari diversinya,” pungkasnya. (mg1/jpnn)

BACA JUGA: Sebut THR dan Gaji ke-13 Langkah Berani Jokowi di Bulan Suci

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konon Video Bocah Ancam Jokowi Direkam di Sekolah


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler