jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera turut mengomentari kasus Edy Mulyadi yang diduga menghina Kalimantan.
Dia justru mengkritik pemerintah yang belum membuat aturan mengenai pembatasan penggunaan media sosial.
BACA JUGA: Soal Edy Mulyadi yang Menghina Kalimantan, Kapitra: Perlu Dicambuk Baru Dia Sadar
"Saya mengimbau, tegas dong bikin aturan yang membuat batas yang jelas, penggunaan medsos seperti apa," kata Kapitra kepada JPNN.com, Selasa (25/1).
Menurutnya, kebebasan berekspresi itu bukan berarti bebas tanpa kendali.
BACA JUGA: Edy Mulyadi Bikin Heboh, Dilaporkan ke Polisi Belasan Kali
Kapitra menilai pengguna media sosial tidak boleh melanggar undang-undang.
Terkait kasus Edy Mulyadi, dia menyebut penyampaian dengan cara yang tidak baik akan memancing respons masyarakat.
BACA JUGA: Dewan Adat Dayak Mengutuk Keras Ucapan Edy Mulyadi, Siap-Siap
"Mulut yang tidak terkontrol, cara yang tidak baik dalam menyampaikan sesuatu yang baik akan menimbulkan reaksi yang tidak baik," jelas Kapitra.
Pernyataan Edy Mulyadi yang menyinggung soal Kalimantan sempat viral di media sosial.
Sebab, Edy Mulyadi diduga menghina Kalimantan dan warganya lantaran menyebut pulau itu sebagai tempat 'jin buang anak'.
Selain itu, Edy Mulyadi juga jadi sorotan karena diduga menghina Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Atas ulahnya itu, dia dilaporkan oleh sejumlah pihak ke kepolisian.
Edy Mulyadi telah menyampaikan permintaan maaf terkait ucapannya. (cr1/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Dean Pahrevi