jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memberikan perhatian terhadap kasus penculik anak yang dilakukan oleh asisten rumah tangga (ART).
Menurutnya, kejahatan tersebut harus diantisipasi. Sebab, kebutuhan masyarakat Indonesia akan ART cukup tinggi.
BACA JUGA: Ketua DPD RI Minta Ustazah DKI Manfaatkan Para Senator untuk Sampaikan Aspirasi
"Peristiwa penculikan anak yang dilakukan ART, jelas membuat trauma pada anak dan juga orangtuanya. Hal ini juga yang terjadi pada keluarga prajurit TNI di kawasan Rusun Kodam Jaya, Kramatjati, Cililitan, Jakarta Timur. Memang pelaku sudah ditangkap, kasus-kasus serupa potensi terjadi jika tidak diantisipasi," katanya, Minggu (23/5).
Senator asal Jawa Timur itu mengingatkan jika kejahatan penculikan, penyiksaan, pembunuhan, dan penjualan anak bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan menimpa anggota TNI.
BACA JUGA: Data 279 Juta Penduduk Indonesia Diduga Bocor, Begini Respons Wakil Ketua DPD RI
"Inilah alasan mengapa kami meminta agar kejahatan serupa bisa menjadi konsen semua pihak. Karena tidak mau anggota keluarga kita tertimpa musibah," ujarnya.
LaNyalla dengan tegas meminta aksi nyata kepada pemerhati atau kementerian terkait.
BACA JUGA: Ketua DPD RI Berharap PBB Bertindak Atasi Konflik Gaza
"Tangani masalah ini dengan lebih serius. Karena, banyak masyarakat yang memerlukan ART namun terdapat potensi penculikan anak atau potensi kecelakaan anak lainnya," tuturnya.
Mantan Ketua Umum PSSI ini menyarankan agar pemerintah lebih giat menginformasikan kelayakan dan syarat seputar ART.
"Banyak masyarakat yang belum memahami kelayakan ART atau pengasuh anak. Jadi advokasi terkait syarat kemampuan ART pengasuh anak perlu diinformasikan lebih luas. Kami ingin kualitas ART terus diperbaiki," tegas LaNyalla. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia