Soal Kelangkaan Oksigen, Bang Saleh: Ini Persoalan Serius

Minggu, 04 Juli 2021 – 17:49 WIB
Saleh Partaonan Daulay ikut uji klinis vaksin nusantara. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mendesak pemerintah segera mengatasi persoalan kelangkaan oksigen di rumah sakit. Sebab, oksigen menjadi kebutuhan penting di dalam menangani pasien positif Covid-19.

"Ini persoalan serius. Sebab, kekurangan oksigen ini telah menyebabkan terkendalanya perawatan pasien," kata Saleh melalui layanan pesan, Minggu (4/7).

BACA JUGA: 63 Pasien RS Sardjito Dikabarkan Meninggal Akibat Kehabisan oksigen, DPR: Kemenkes Harus Tanggung Jawab

Eks Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu mengaku sudah mendengar tentang kelangkaan oksigen di beberapa rumah sakit negeri dan swasta yang berakibat fatal bagi perawatan.

"Ada banyak pasien yang meninggal akibat kebutuhan oksigen yang tidak terpenuhi," ujar Saleh.

BACA JUGA: Soroti Kelangkaan Oksigen, Begini Respons Gus Nabil

Dalam pengadaan oksigen ini, Legislator daerah pemilihan Sumatera Utara II itu meminta pemerintah memprioritaskan kebutuhan medis. Pemerintah harus mengintervensi ke produsen menyediakan oksigen demi medis.

"Kalau ada dua pilihan, industri atau medis, ya, harus diutamakan medis. Jangan terlambat. Ini masalah keselamatan para pasien kritis," ujar Saleh.

Legislator dari Fraksi PAN itu pun meminta dalam sehari ke depan persoalan kelangkaan oksigen bisa diatasi agar perawatan medis tidak terkendala.

"Saya berharap, dalam 1 hari ke depan, kelangkaan tersebut dapat diatasi. Masyarakat benar-benar mengharapkan campur tangan pemerintah," beber dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena menyatakan pihak Kementerian Kesehatan harus bertanggung jawab atas kematian 63 pasien Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta yang dikabarkan meninggal dunia akibat kehabisan oksigen.

Menurut Melki, hal ini sudah menjadi tanggung jawab Kemenkes sebagai regulator dan telah menerima kabar bahwa persediaan oksigen di RS Sardjito habis sejak 3 Juli kemarin.

"Jadi, ini yang harus bertanggung jawab Kemenkes RI terhadap kematian 63 pasien RS Sardjito," kata Melki, Minggu (4/7).

Politikus Partai Golkar itu menilai 63 pasien tersebut meninggal akibat kelalaian dari Kemenkes RI yang tidak melakukan tindakan usai menerima surat dari RS Sardjito.

Anggota DPR dari dapil NTT II itu berharap kejadian seperti ini menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang kembali.

Dia juga meminta Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan pihak-pihak terkait untuk memprioritaskan oksigen.(ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler