Soal Kenaikan Harga Pupuk, Komentar Politikus PKS Ini Menohok Pemerintah

Selasa, 11 Januari 2022 – 19:27 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) drh Slamet. Foto: FPKS DPR

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS drh Slamet turut berkomentar terkait kenaikan harga pupuk nonsubsidi di awal tahun 2022.

Menurut Slamet, kenaikan harga pupuk tersebut menjadi kado pahit bagi petani pada awal tahun ini dan sekaligus mengindikasikan kacau balaunya kinerja pemerintah tidak bisa mengantisipasi.

BACA JUGA: Perlu Mengkaji Pengalihan Subsidi Pupuk Menjadi Subsidi Harga Makanan Pokok

“Kenaikan harga pupuk menjadi kado pahit bagi para petani,” ujar Slamet di Jakarta, Selasa (11/1/2022).

Oleh karena itu, Slamet meminta pemerintah harus segera mencarikan solusi agar para petani tidak menjerit.

BACA JUGA: Harga Pupuk Dikeluhkan, Pengamat Soroti Penggunaan Irasional Petani

Dia menilai manajemen pupuk yang dilakukan pemerintah masih kacau dan tidak antisipatif.

Menurutu dia, harga pupuk nonsubsidi mengalami kenaikan hingga 100 persen pada pekan pertama Januari 2022.

BACA JUGA: Keren, Politikus PKS Andi Akmal Semarakkan HAORNAS 2021 di Dapil

Dia menyebut harga pupuk urea misalnya saat ini tembus Rp 500.000 per sak bahkan di beberapa daerah lebih tinggi dua kali lipat dari harga normal Rp 265.000 per sak.

“Saya berharap apa pun alasan kenaikan pupuk ini, pemerintah segera hadir untuk mencarikan solusinya. Kasihan para petani yang selalu saja menjadi korban yang terus berulang. saat bertanam, pupuk mahal dan saat panenpun, harganya jatuh," pungkas Slamet.(fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler