jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen turut angkat suara perihal video yang berisi kegiatan Presiden Joko Widodo, yang menjadi viral di media sosial.
Video yang dimaksud ialah rekaman yang menampilkan Joko Widodo melambaikan tangan dan membagikan suvenir di tengah kerumunan.
BACA JUGA: Komentari Video Jokowi Picu Kerumunan Massa, Rocky Gerung Sempat Mengira Habib Rizieq
Pria yang karib disapa Gus Nabil itu memaknai beberapa hal terkait kerumunan yang terjadi saat rombongan Presiden Joko Widodo tiba di Maumere, Sikka, NTT.
Menurutnya, Jokowi sudah menyampaikan kepada warga setempat untuk mengenakan masker dan menaati protokol kesehatan.
BACA JUGA: Mardani: Presiden Jokowi Pernah Kecewa PSBB Tidak Efektif, Tetapi Kok Menyebabkan Kerumunan
"Bahwa terjadi kerumunan secara spontan, itu tidak bisa terhindarkan. Itu berlangsung sangat cepat. Petugas langsung menertibkan kerumunan," ungkap Gus Nabil kepada jpnn.com, Rabu (24/2).
Lebih lanjut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini menegaskan, dalam peristiwa tersebut, tidak ada upaya provokasi sehingga menimbulkan kerumunan.
BACA JUGA: Hasil Spesimen Rambut Jennifer Jill Keluar, Ternyata...
Jadi, lanjut dia, peristiwa kerumunan itu tidak dengan sengaja untuk melanggar protokol kesehatan.
"Tidak ada usaha atau provokasi untuk membentuk kerumunan. Tidak ada informasi yang mengajak warga membentuk kerumunan. Jadi, memang bukan dengan sengaja melanggar protokol kesehatan," katanya.
Dia berharap, ke depan perlu ada upaya diantisipasi tim presiden.
"Misalnya, dengan kendaraan patroli bahwa warga sebaiknya menjaga jarak, mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Walakin, Gus Nabil mengajak semua orang untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Kemudian, saling menguatkan untuk menghadapi pandemi covid-19 ini.
"Mari kita (seluruh masyarakat) bersama-sama patuhi protokol kesehatan, saling menjaga, saling menguatkan untuk menghadapi pandemi ini," pungkasnya. (cr3/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama