jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali berkomentar soal konflik Golkar yang masih bergulir. Dia menuding Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengkhianati demokrasi.
Ditemui di gedung DPR, Rabu (18/3), Fadli mengingatkan Yasonna, bahwa dia hidup bukan di dunia fantasi, tapi dunia politik yang nyata. Dia mengklaim, semua orang tahu bahwa Ketua DPD I dan II Partai Golkar yang hadir di Munas Bali adalah orang-orang yang jelas, sehingga Munas Bali itulah yang sah.
BACA JUGA: Ini Beberapa Nama Loyalis Hatta yang Masuk Kepengurusan Zulkifli Hasan
"Nah, ketika ada siluman-siluman kemudian membuat Munas, ini sebagai pelanggaran demokrasi," kata Fadli Zon, menanggapi sikap Menkumham yang pro Munas Ancol, Jakarta, pimpinan Agung Laksono.
Menurut politikus Gerindra ini, tidak boleh substansi demokrasi dikalahkan oleh prosedur demokrasi yang sifatnya administratif. Yang dilakukan Menkumham sekarang, menurut Fadli, seolah-olah membutakan mata terhadap proses dan mengabsahkan yang seolah-olah secara prosedural benar.
BACA JUGA: KPK Minta Menkumham Tak Samakan Hak Koruptor dengan Maling Ayam
"Ini pengkhianatan demokrasi. Ini orde baru saja tidak melakukan ini. Jadi kalau pemerintahan sekarang melakukan ini (mengakui Munas Ancol), ini adalah satu tindakan meludahi demokrasi kita dan ini bisa terjadi pada semua partai, dan rezim ini bisa menjadi rezim otoriter," jelas anak buah Ketum Gerindra Prabowo Subianto itu.
Karena itu, Fadli berpendapat akan lebih baik bila Yasonna menarik diri dari konflik Golkar. Sebab, Yasonna sudah terlibat terlalu jauh dan menjadi operator politik, bukan lagi Menkumham yang bertindak netral.
BACA JUGA: Mantan Pengacara Komjen BG Dibui, Ini Reaksi Prabowo
"Harusnya dia tidak terlibat. Kalau dia bisa menarik diri akan lebih bagus. Jadi Yasonna Laoly ini sudah menjadi operator politik, bukan lagi Menkumham yang bertindak netral. jadi dia berpura-pura bodoh saja kalau bicara soal prosedur," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Penasaran sama Donatur Keberangkatan WNI ke Turki
Redaktur : Tim Redaksi