Soal Kuota Internet, Kemendikbud Diminta Bermitra dengan Operator Mumpuni

Rabu, 09 September 2020 – 13:20 WIB
Ilustrasi belajar daring selama pandemi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemberian kuota internet gratis oleh Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada siswa, guru, mahasiswa dan dosen prosesnya masih bergulir.

Saat ini, seluruh satuan pendidikan sedang melakukan pengumpulan data yang ditenggat 11 September 2020.

BACA JUGA: Segera Setor Nomor HP Untuk Kuota Gratis dari Kemendikbud Sebelum 11 September

Menanggapi ini Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti meminta, agar Kemendikbud berhati-hati dalam memilih operator.

Pemerintah harus memilih yang sudah teruji, dengan jangakauan jaringan internet kuat stabil, juga sistem yang baik, agar proses belajar dapat berjalan lancar.

BACA JUGA: Prof Ojat Kritik PJJ, Nadiem Makarim Memuji Universitas Terbuka

"Kemendikbud perlu bermitra dengan operator telekomunikasi dengan sistem yang baik, jangkauan luas, dan kualitas yang terjamin, agar akses internet yang didapat bisa optimal," kata Agustina baru-baru ini.

Politikus Fraksi PDIP ini mengingatkan, jangan sampai dana yang berasal dari APBN disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.

BACA JUGA: Simak, Saran Sejarawan Terkenal kepada Fadli Zon terkait Omongan Uni Puan

Karena itu, jangan sampai Kemendikbud salah memilih operator telekomunikasi sehingga pulsa yang diberikan ke guru atau peserta didik tidak bisa dimanfaatkan untuk proses PJJ.

“Tugas pemerintah mengawal supaya bantuan tepat sasaran dan bermanfaat, sehingga pemilihan jaringan harus yang telah teruji, jangkauan luas dan stabil, sistemnya tidak merugikan siswa,” tegas Agustina.

Sebagai referensi kualitas sinyal operator bisa merujuk laporan Opensignal maupun melalui aplikasi Speedtest oleh Ookla yang dapat diakses publik secara bebas dan realtime.

Berdasar data SpeedTest/Ookla per Juli 2020 yang dikompilasi, di mana data tersebut bisa diakses publik, Telkomsel memilki jaringan dan kecepatan internet lebih stabil, merata, di hampir semua daerah.

Di mana pada pada pengukuran download, Telkomsel unggul sebagai operator nomor 1 di 382 Kota/kabupaten, lalu sebagai operator nomor 2 di 98 kota/kabupaten, lalu sebagai operator no 3 di 14 kabupaten kota.

Telkomsel memang ada beberapa yang masuk diperingkat 2 dan 3. Namun lebih menandakan banyaknya pelanggan yang dimiliki atau bisa juga operator yang peringkatnya 1 di lokasi yang sama dengan Telkomsel, kalah jumlah pelangganya sedikit sehingga speed-nya masih berlimpah.

Ini wajar mengingat prinsip internet yang berbagi, makin banyak pengguna kecepatan cenderung turun.

Sementara merujuk pada laporan Opensignal pada Juli 2020 lalu, Telkomsel menempati urutan pertama sebagai operator dengan cakupan 4G terluas di Tanah Air. Pada Skala 0 -10, Telkomsel mengantongi nilai 8,1.

Opensignal menyebutkan dengan skor yang dikantongi tersebut berarti masyarakat dapat menemukan sinyal 4G Telkomsel di lebih banyak lokasi dibandingkan dengan pengguna operator lainnya.

Adapun urutan XL Axiata dan Indosat masing-masing memiliki skor 6,0 dan 5,8. Lalu, Smartfren dan Tri tertinggal jauh dengan skor keduanya yang masih berada di bawah 5 poin.

Masih dalam laporan yang sama, cakupan luas jaringan Telkomsel ternyata juga diimbangi oleh pengalaman menonton video streaming dengan kategori terbaik. Telkomsel mengantongi skor 62.9 (dari 100).

Sementara itu, XL, Indosat dan Tri memiliki skor 54.4, 53.1, dan 52.8. Laporan Opensignal menempatkan Smartfren dengan skor 34.4.

Sementara kecepatan unduh, rata-rata pengguna Telkomsel merasakan kecepatan unduh tercepat sebesar 13,1 Mbps di Indonesia.

Skor kemenangannya 3,8 Mbps lebih cepat dari pesaing terdekatnya, XL, dan lebih dari tiga kali lipat lebih cepat dari Smartfren.

Pada skor Pengalaman Kecepatan Unduhan 4G: Telkomsel mencapai skor tertinggi — 14,8 Mbps — XL di peringkat kedua dengan skor 10,7Mbps, diikuti dengan Indosat, 3 dan Smartfren dengan skor 9,4 Mbps, 7,9Mbps, dan 4,3 Mbps.

Pada kecepatan unggah, Telkomsel menjadi pemenang dengan skor 5,1 Mbps, sementara XL hampir menyaingi pemenang kami dengan skor 4,9 Mbps. Operator 3 dan Indosat 4,5 Mbps. Smartfren 1 Mbps. Dalam pengalaman video, Telkomsel menang di hampir semua kota.

Saat ini, Telkomsel telah memiliki lebih dari 228.000 base transceiver station (BTS) di Indonesia. Sebanyak 178.000 di antaranya merupakan BTS broadband yang mampu menghadirkan layanan 3G dan 4G yang telah menjangkau 95 persen wilayah populasi masyarakat Indonesia.

Telkomsel juga telah menggelar lebih dari 20.000 BTS yang tersebar di wilayah 3T dan perbatasan negara. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler