Soal Lokasi Pemindahan Ibu Kota, Bambang: Bukan di Samarinda atau Balikpapan

Kamis, 22 Agustus 2019 – 18:13 WIB
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro. FOTO: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro belum berani memastikan ibu kota negara akan dipindah ke Kalimantan Timur (Kaltim).

Saat ditanya soal pernyataan Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil bahwa ibu kota negara akan dipindah ke Kaltim, mantan menteri keuangan itu tak berani menjawab iya atau tidak.

BACA JUGA: Sofyan Djalil Pastikan Ibu Kota Negara Dipindah ke Kaltim, Persisnya di Mana?

"Itu mugkin pinter-pinternya wartawan saja. tetapi tunggu pengumuman dari presiden," jawab Bambang di Kantor Staf Presiden (KSP), Kamis (22/8).

Bambang hanya menjelaskan tentang tahapan pembangunan dan gambaran umum tentang desain ibu kota yang baru tersebut. Di mana, pada 2020 masih tahap persiapan dengan mendasarkan pembiayaan tidak tergantung pada APBN.

BACA JUGA: PAN Usul Ibu Kota Negara Digilir

"Yang paling besar adalah investasi dari pihak swasta dan BUMN," kata menteri bergelar profesor dengan nama lengkap Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro itu.

BACA JUGA: Sofyan Djalil Pastikan Ibu Kota Negara Dipindah ke Kaltim, Persisnya di Mana?

BACA JUGA: Tokoh Masyarakat Kaltim Sambut Positif Pemindahan Ibu Kota

Kegiatan pembanguan infrastruktur sendiri akan dimulai pada 2021 pada lahan efektif sekitar 3.000 hektare, dari total 6.000 hektare untuk pusat pemerintahan dan 40.000 hektare keseluruhan kawasan perkotaannya.

"Nanti kita lihat, 2021 baru mulai kegiatannya. Groundbreaking 2021. (3.000 ha) itu pusat pemerintahannya," tegas Bambang.

Gambarannya lainnya, ibu kota negara itu nantinya akan berada tidak jauh dari kota yang sudah ada, serta dekat dengan bandara dan pelabuhan yang ada. Jadi, tinggal dilakukan pembenahan saja. Sebab, pemerintah ingin pembangunannya efektif serta efisien.

"Jadi tidak perlu bangun bandara baru. (Lokasinya) ini kan tempat yang belum ada kegiatan, tanah kosong. Jadi bukan di Samarinda atau Balikpapan, itu kan kota yang sudah berjalan," tambah Bambang sembari menyatakan lahan kosong itu sudah dikuasai negara. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nilai Impor Terus Menurun


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler