Soal Merpati Buntu, Dahlan Minta Masukan Publik

Kamis, 18 September 2014 – 18:19 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Nasib karyawan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) hingga saat ini masih terkatung-katung. Meski berbagai jalan keluar untuk membayar tunggakan gaji pegawai Merpati sudah dibicarakan, namun belum juga ada jalan keluar. Terlebih, kini maskapai BUMN itu tidak memiliki aset lagi lantaran sudah dijaminkan untuk melunasi utang yang menumpuk.

Persoalan yang dihadapi Merpati itu kembali dibahas dalam rapat pimpinan (rapim) BUMN di Kantor Djakarta Lloyd, Jakarta, Kamis (18/9). "Rapat tadi 90 persen bahas Merpati apa saja yang bisa dijual, sekitar dua jam kita bahas Merpati," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan.  

BACA JUGA: Aset Merpati Ludes Tergadai, Nasib Karyawan Belum Jelas

Menurut Dahlan, rencana untuk menyelamatkan Merpati dengan melakukan kuasi reorganisasi juga terbentur peraturan. Karenanya Dahlan mengakui untuk saat ini permasalahan tunggakan gaji pegawai Merpati belum menemukan solusi yang pasti.

"Saya sudah mencoba dan tidak dapat jalan keluarnya. Bisa dikatakan sekarang buntu, ditambah kuasi tidak bisa dilakukan karena terbentur peraturan dari kementerian keuangan. Kuasi juga tidak bisa menjadi opsi penyelamatan Merpati," beber Dahlan.

BACA JUGA: Antam Raih Trophy Mine Environmental Award 2014

Mantan Dirut PLN itu pun membuka masukan dari masyarakat tentang solusi bagi pembayaran tunggakan gaji pegawai Merpati. T”ercatat, total tanggungan Merpati mencapai Rp 15 triliun.

“Sehingga kita minta pandangan masyarakat luas bagaimana penyelesaiannya. Kalau usul gaji karyawan ditanggung negara, maka usulnya jangan ke saya, usul ke pihak lain, misal DPR atau yang lainnya," tutur Dahlan.(chi/jpnn)

BACA JUGA: Dahlan Iskan Batal ke Amerika

BACA ARTIKEL LAINNYA... Absen Rapat Koordinasi Hedging, Ini Alasan Dahlan Iskan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler