jpnn.com, JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mempersilakan masyarakat di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk beraktivitas seperti biasa.
Irjen Argo juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak perlu takut karena aparat keamanan dari TNI dan Polri akan melakukan penjagaan.
BACA JUGA: Begini Kekejaman Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Pimpinan Ali Kalora, Tanpa Kata-kata
Hal ini disampaikannya terkait aksi pembantaian satu keluarga yang diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, di Desa Lemban Tongoa pada Jumat (27/11) lalu.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap tenang karena TNI dan Polri akan ikut patroli dan akan bersama-sama dengan masyarakat. Silakan melaksanakan kegiatan seperti biasa. TNI dan Polri akan membantu dan memberikan rasa aman di sana," kata Argo dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (29/11).
BACA JUGA: Rekrutmen Guru PPPK 2021: Tenaga Kependidikan Protes Keras
Irjen Argo menjelaskan, hingga saat ini aparat keamanan masih melakukan sejumlah tahapan untuk mebuat kasus tersebut menjadi terang.
Detasemen Khusus Antiteror Polri (Densus 88) juga tengah melakukan penyelidikan dan penyidikan serta pengejaran terhadap pelaku.
BACA JUGA: Kapten Infanteri SA dan 7 Prajurit TNI AD Ditahan, Kasusnya Ngeri Juga
Sementara itu, pengerahan personel TNI dapat dilakukan apabila dibutuhkan dalam Operasi Tinombala.
Dia berharap aksi yang tidak berperikemanusiaan seperti yang terjadi di Sigi tidak terulang, apalagi pada 9 Desember mendatang ada pemungutan suara Pilkada 2020.
Sebelumnya satu keluarga yang terdiri dari empat orang di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng tewas dalam peristiwa pembantaian yang diduga dilakukan oleh kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora.
Keempat korban yang menjadi korban dalam peristiwa itu adalah Yasa alias Yata sebagai kepala rumah tangga, Pinu, Nata alias Papa Jana alias Naka dan Pedi
Sementara satu orang lain yang merupakan anak Yasa bernama Ulin, berhasil melarikan diri sehingga lolos dari aksi pembantaian itu.(antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam