jpnn.com, KARAWANG - Organisasi pendukung Anies Baswedan, Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) melakukan musyawarah kerja wilayah Jawa bagian barat di Pondok Pesantren (Ponpes) Mursyidul Falah II, Purwakarta.
Pimpinan Ponpes Mursyidul Falah KH Ubang Asy'ari mengatakan kegiatan Musyawarah Reboan yang diselenggarakan SKI berkaitan dengan Pemilu 14 Februari 2024.
BACA JUGA: Begini Cara Pelaksanaan Musyawarah Reboan Pendukung Anies Baswedan
Sementara itu, Wakil Sekretaris PWNU Jabar KH Didin Zainuddin mengatakan dalam memilih pemimpin sama halnya seperti mencari pendamping hidup.
"Dipilih karena rupanya, hartanya, silsilah keturunannya, agama atau akhlaknya, tetapi dari semua itu agama atau akhlak yang paling penting," kata KH Didin, dalam keterangannya, Minggu (30/7).
BACA JUGA: Cari Solusi Bersama, SKI Ajak Warga Lakukan Forum Musyawarah Reboan
Menurut KH Didin, kriteria tersebut ada pada sosok kandidat calon presiden (capres) Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Oleh karena itu saya berpesan agar membaca manaqib Syekh Abdul Qadir Jaelani setiap Rabu dalam kegiatan Musyawarah Reboan," tuturnya.
BACA JUGA: Survei Utting Research: Elektabilitas Ganjar Kalahkan Prabowo dan Anies
Sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Raharja Waluya Jati menambahkan kegiatan Musyawarah Reboan merupakan forum bertemunya seluruh elemen perubahan.
"Mulai dari anggota kelompok pendukung Anies Baswedan, anggota partai KPP hingga masyarakat yang mendukung perubahan," jelasnya.
Dalam Musyawarah Reboan, peserta berdiskusi berbagai temuan dan masalah di lapangan. Hal ini menjadi mekanisme koordinasi efektif antara pendukung dengan masyarakat.
Dia juga memastikan bahwa musyawarah tersebut bersifat terbuka. Siapa pun dapat hadir dalam Musywarah Reboan.
"Di musyawarah ini masyarakat berdaulat penuh, setiap orang bisa hadir memberikan pendapat, bahkan jika mempunyai gagasan yang berbeda. Dari sinilah arus perubahan akan terus membesar," tuturnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh