Soal Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5, Mayjen TNI dr. Budiman Bilang Begini

Selasa, 14 Juni 2022 – 13:05 WIB
Kapuskes TNI Mayjen TNI dr. Budiman memberikan penjelasan tentang Omicron subvarian BA.4 dan BA.5. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen TNI dr. Budiman meminta masyarakat tidak perlu panik atas munculnya varian terbaru Covid-19, yakni Omicron subvarian BA.4 dan BA.5. 

Budiman menyatakan bahwa varian terbaru Covid-19 tersebut signifikan, dan tak menimbulkan gejala yang berat. 

BACA JUGA: Subvarian Baru Omicron Mulai Menyebar, Bagaimana Nasib Konser?

"Kalau kami membaca, (varian) BA.4 dan BA.5 itu sendiri sebetulnya salah satu varian yang tidak signifikan, maksudnya, tidak menimbulkan gejala yang berat. Jadi, kita tidak perlu takut," kata Mayjen TNI dr. Budiman kepada wartawan di Tower 1 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (14/6).

Meskipun varian itu tidak menimbulkan gejala berat, Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran tetap tetap memastikan ketersediaan sarana dan prasarana untuk menanggapi situasi peningkatan kasus corona.

BACA JUGA: Subvarian Baru Omicron Menyebar, DPRD DKI Minta Warga Jangan Panik, Patuhi Prokes

Persiapan itu merupakan bentuk kesiagaan RSDC Wisma Atlet Kemayoran dalam merespons peningkatan kasus yang mungkin terjadi ke depannya.

Menurut Budiman, sejumlah sarana dan prasarana yang dipastikan telah siap, antara lain, alat-alat kesehatan, obat-obatan, oksigen, alat pelindung diri, serta ketersediaan tempat tidur sebanyak 3.801 unit.

BACA JUGA: 3 WNA Terpapar Subvarian BA.5 di Bali, Begini Kronologinya

"Sarana-prasarana itu semua sudah tersedia. Pendukung yang lain, misalkan oksigen, itu ada banyak. Oksigen hampir tidak diperlukan untuk varian ini," katanya.

Selain sarana dan prasarana, RSDC Wisma Atlet juga memastikan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) untuk menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

"SDM pun alhamdulillah selalu terdukung,” tegasnya. 

Dia mengatakan pihaknya menghitung dengan analisis beban kerja. Misalnya, untuk 100 orang pasien itu diperlukan berapa spesialis, perawat, dan lain-lain. “Itu ada hitungannya dari masing-masing profesi," lanjut Budiman. 

Terkait ketersediaan SDM, RSDC Wisma Atlet berkoordinasi dengan seluruh jajaran pentahelix, seperti pemerintah, akademisi, pihak swasta, masyarakat atau komunitas, serta media.

"Koordinasi yang sangat bagus di antara pentahelix. Jadi, kami juga saling percaya dan saling mengontrol, akuntabel dan auditable, bahwa semua aset kami adalah titipan dari rakyat," pungkas Mayjen TNI dr. Budiman. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler