Soal Pansus Kebakaran Depot Pertamina Plumpang, Diah DPR Merespons Begini

Kamis, 09 Maret 2023 – 15:42 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Diah Nurwitasari bersama Pakar Tata Kota Yayat Supriatna saat berbicara dalam Diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk ”Tragedi Depot Pertamina Plumpang, Apa Solusinya?” di Media Center DPR, Jakarta, Kamis (9/3). Foto: Friederich Batari/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Diah Nurwitasari mengatakan tidak menutup kemungkinan DPR akan membentuk Pansus tentang Kebakaran Depot Pertamina Plumpang.

“Sangat mungkin dibentuk Pansus (Kebakaran Depot Pertamina Plumpang),” kata Diah Nurwitasari saat berbicara dalam Diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk ”Tragedi Depot Pertamina Plumpang, Apa Solusinya?” di Media Center DPR, Jakarta, Kamis (9/3).

BACA JUGA: Penanganan Kebakaran Depot Pertamina Plumpang, Pak Luhut Binsar Tolong Jangan Asal Bunyi

Diskusi ini juga menghadirkan dua pembicara, yaitu Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade dan Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna.

Menurut Diah, Pansus DPR ini bisa saja dibentuk tidak hanya di Komisi VII DPR tetapi dimungkinkan lintas Komisi di DPR.

BACA JUGA: DPP KNPI Anggap Pilihan Pindah Depot Pertamina Perlu Dilakukan 

Lebih lanjut, politikus PKS ini menilai banyak objek vital nasional selama ini tidak teramankan dengan baik.

“Aspek keamanan ini menyangkut infrastruktur, sarana dan prasana,” kata Diah.

BACA JUGA: Legislator PDIP Dukung Keputusan Pemindahan Lokasi Depot Pertamina Plumpang

Di tempat yang sama, Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakta Yayat Supriatna mendorong pemerintah melakukan investigasi menyeluruh terhadap tragedi Depot Pertamina Plumpang.

Yayat juga mendorong pemerintah menunjuk aktor yang dapat memimpin tim untuk penyelesaian persoalan di Depot Pertamina Plumpang.

“Carilah orang yang kuat, disegani untuk menyelesaikan masalah (di Depot Pertamina Plumpang),” ujar Yayat.

Yayat menjelaskan PT Pertamina sudah mendapatkan Hak Guna Usaha (HGU) pada tahun 1974 di atas lahan seluas 153 hektare di Plumpang, Jakarta Utara.

“Dari total lahan itu, tanah yang dibangun 75 hektare,” ujar Yayat.

Lebih lanjut, Yayat mendorong pemerintah dan Pertamina merevitalisasi area lahan di Depot Pertamina Plumpang.

“Saya lebih memilih revitalisasi (Depot Pertamina Plumpang) ketimbang relokasi,” kata Yayat.

Yayat beralasan revitalisasi lebih murah ketimbang relokasi. Pasalnya, relokasi membutuhkan lahan baru dan pembangunannya mulai dari awal.

“Posisi Depot Pertamina Plumpang saat ini sangat strategis karena bisa diakses dari berbagai arah. Semua terkoneksi dan mudah diakses dengan adanya tol,” ujar Yayat.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler