Soal Pemanggilan Hasto, Romo Magnis: KPK Sudah Lama Agak Dikebiri

Rabu, 19 Juni 2024 – 20:03 WIB
Ilustrasi KPK. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar STF Driyarkara, Prof. Dr. Franz Magnis Suseno berbicara tentang adanya kesan di masyarakat terkait hukum digunakan sebagai alat penguasa untuk membungkam mereka yang tidak bersahabat dengan pemerintah.

Hal ini dikatakan Romo Magnis ketika menanggapi kasus hukum yang tengah dialami oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

BACA JUGA: Romo Magnis Sebut Reformasi Berhasil Menyatukan Keragaman, tetapi Ada Kegagalan

Dia melihat tidak salah jika ada yang berpandangan bahwa proses hukum tersebut dilakukan lantaran sikap Hasto yang seringkali kritis terhadap pemerintah.

Hal itu disampaikan Romo Magnis seusai diskusi publik bertajuk 'Hukum Sebagai Senjata Politik' yang digelar di Graha STR, Ampera, Jakarta Selatan, Rabu (19/6).

BACA JUGA: Hasto Diperiksa, Guru Besar UI Sebut KPK Sudah Dirusak Penguasa

"Ya itu, dalam masyarakat, termasuk saya ada kesan bahwa dalam pilihan mereka yang diperiksa oleh KPK ada perbedaan, yaitu mereka yang tidak bersahabat dengan pemerintah akan cepat-cepat diperiksa, sedangkan yang lain-lain sepertinya tidak jadi apa-apa, saya tidak bisa menilai apa ini betul," kata Romo Magnis.

Filsuf sekaligus rohaniwan itu juga memberikan kritik keras terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang saat ini terlihat tidak menjalankan tugas dan fungsinya secara independen.

BACA JUGA: Pemuda Pancasila Bakal Menghukum Kader yang Tak Dukung Anies

"KPK sudah lama agak dikebiri dan tidak sepenuhnya menjalankan apa yang pernah dijalankan, dan masih saya harapkan daripadanya," lanjutnya.

Romo Magnis juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak perlu khawatir untuk bersikap kritis terhadap pemerintah. 

Menurutnya, kebebasan itu telah di dalam negara yang menerapkan sistem demokratis ini.

"Saya kira penting sekali, kita jangan menyerahkan kebebasan demokratis yang sampai sekarang masih ada. Kami masih bisa mengatakan sesuatu ada keterbatasan, (meskipun) ada kemungkinan juga ditarik ke pengadilan dan sebagainya," tuturnya.

Tidak hanya itu, dia juga mengajak seluruh kalangan akademisi untuk tidak diam dan ikut mengkritisi penguasa apabila ada cara-cara yang tak sesuai dijalankan.

"Kami kaum akademisi harus bicara kalau merasa perlu bicara, kami kan tidak bicara atas kepentingan kami sendiri, kami bicara atas kepentingan Bangsa Indonesia, terutama juga kepentingan orang-orang kecil yang harusnya mendapat suara oleh partai-partai tetapi kita tidak melihat partai-partai membela orang kecil," pungkas Romo Magnis.(mcr8/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler