jpnn.com - JAYAPURA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal upaya pembebasan pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa hingga kini berbagai upaya untuk membebaskan pilot Susi Air masih terus dilakukan pemerintah bersama aparat keamanan.
BACA JUGA: BPJS Ketenagakerjaan Luncurkan KKBC Masuk Desa Demi Gaet Pekerja Informal di Pedesaan
Presiden Jokowi mengatakan apa yang sudah diupayakan dan dikerjakan terkait pembebasan sandera tersebut tidak bisa diungkap.
"Kita ini jangan dilihat diam saja loh. Karena sudah berupaya dengan amat sangat, namun tidak bisa dibuka terkait apa yang sudah dikerjakan di lapangan," ujar Presiden Jokowi di Jayapura, Papua, Jumat (7/7).
BACA JUGA: Pangdam Cenderawasih Ungkap Kondisi Pilot Susi Air yang Disandera KKB
"Pemerintah sudah berusaha keras untuk menyelesaikan persoalan itu dan masih terus berproses," kata Presiden Jokowi kepada wartawan seusai membuka Papua Street Carnival yang dipusatkan di halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura.
Presiden Jokowi mengakui Kamis (6/7) malam tadi sudah melakukan rapat terkait hal tersebut, namun tidak bisa diungkap dan dibuka apa hasilnya.
BACA JUGA: Anak Buah Egianus Kogoya yang Ditangkap di Kenyam Berperan Sebagai Intel KKB
"Yang pasti pemerintah akan terus berupaya untuk membebaskan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu," ucap Presiden Jokowi.
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyatakan pihaknya masih mengedepankan proses negosiasi guna membebaskan pilot Susi Air yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Negosiasi dilakukan dengan melibatkan keluarga Egianus, tokoh masyarakat, serta tokoh agama, dan prosesnya masih berlanjut. "Memang negosiasi masih di kedepankan untuk membebaskan pilot Philip," kata Irjen Fakhiri.
Pilot Philip disandera sejak 7 Pebruari 2023 sesaat setelah mendaratkan pesawat Susi Air di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Pesawat itu kemudian dibakar KKB pimpinan Egianus Kogoya. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi