Soal Pembelian Jet Rafale, Ini Kata Muhammad Iqbal 

Selasa, 15 Februari 2022 – 22:15 WIB
Dassault Rafale milik Prancis. Foto: CNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Iqbal menyebut pembelian enam pesawat tempur Rafale buatan Prancis dari total 42 yang disepakati sebenarnya berkaitan dengan rencana strategis modernisasi alutsista.

"Termasuk, memperkuat sistem pertahanan udara Indonesia," kata Iqbal melalui layanan pesan, Rabu (15/2).

BACA JUGA: RI Borong Pesawat Tempur Rafale, Sukamta Menyoroti Penguatan Industri Pertahanan Nasional

Legislator Fraksi PPP itu mengatakan bahwa perencanaan modernisasi alutsista  di tiga matra memang wajib dilakukan.

Sebab, banyak alutsista militer yang tidak layak pakai.

BACA JUGA: PSI Kritik Rencana Menhan Prabowo Beli Pesawat Tempur Rafale, Ada Kata Jorjoran

Toh, kata Iqbal, rencana memodernisasi alutsista secara umum memang sudah disampaikan pemerintah kepada Komisi I DPR RI.

"Namun, tidak disampaikan secara spesifik mengenai merek dan jenis alutsista apa yang akan dibeli," tutur dia.

BACA JUGA: Bawa Barang Terlarang, Penumpang Pesawat Ditangkap di Kualanamu

Iqbal menyebut hal terpenting dari pembelian alutsista oleh pemerintah ialah kerja sama jangka panjang dalam hal pelatihan militer dan penyediaan suku cadang.

"Pemerintah juga harus bisa memanfaatkan momentum pembelian pesawat tempur Rafale ini untuk menambah kerja sama di bidang perdagangan ekspor impor antara Indonesia dan Perancis," tutur legislator Daerah Pemilihan II Sumatra Barat itu.

Seperti diketahui, RI resmi membeli enam dari total 42 pesawat tempur generasi 4,5 dari Dassault Rafale buatan Prancis.

Kesepakatan itu terekam setelah Menhan Prabowo menjamu Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly di Jakarta, Kamis (10/2).

Dalam pertemuan itu, turut digelar penandatanganan kerja sama yang diteken pejabat Kemenhan dengan Delegasi Menteri Angkatan Bersenjata Prancis.

Selain pembelian pesawat, penandatanganan kedua pihak membahas tentang kerja sama bidang penelitian dan pengembangan kapal selam antara PT PAL dengan Naval Group.

Selanjutnya, penandatanganan kedua pihak membahas tentang kerja sama program offset dan ToT, bidang telekomunikasi, dan pembuatan amunisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition. (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Adil
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler