Soal Penertiban Barang Impor, Arief Poyuono Ingatkan Pemerintah Jangan Tindas Pedagang

Rabu, 17 Juli 2024 – 09:24 WIB
Politikus Gerindra Arief Poyuono. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - Politikus Gerindra Arief Poyuono meminta pemerintah jangan menindas pedagang dalam melakukan razia atau penertiban terhadap barang-barang impor yang disebut-sebut membanjiri pasar dalam negeri.

Hal itu disampaikan Arief setelah mendapat kabar bakal ada penertiban oleh Satgas Barang Impor Ilegal bentukan Kementerian Perdagangan di sejumlah lokasi di Jakarta.

BACA JUGA: Permendag 8/2024 Berimplikasi pada Banjirnya Produk Petrokimia Impor

"Soal penertiban barang impor, pemerintah jangan sampai menindas pedagang," kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (17/7).

Menurut Arief, berdasarkan informasi yang beredar, pemerintah melalui satgas dari Kementerian Perdagangan bersama aparat penegak hukum akan melakukan razia ke gudang-gudang dan toko-toko di Jakarta.

BACA JUGA: Ada Senpi dan Peluru di Koper Arsan Latif, Petugas Rutan Bandung Lapor Polisi

Konon langkah itu dilakukan untuk menertibkan komoditas impor seperti garmen, tekstil, elektronik, produk keramik dan lainnya guna mencegah adanya barang illegal.

Arief Poyuono menilai bahwa tindakan tersebut merupakan langkah yang kurang tepat.

BACA JUGA: WNA Afghanistan di Batam Ini Ditangkap terkait Pencabulan Anak

Dia menilai para pedagang tidak bisa disalahkan karena mereka membeli dari importir yang sudah bayar pajak. Lagi pula,  Bea Cukai, menteri perindustrian, dan menteri perdagangan mengizinkan impor barang-barang tersebut.

"Kok sekarang mau dirazia dan disita. Ini namanya anak buah Jokowi yang menangani masalah tersebut tidak becus dan mau menindas rakyat," tutur Arief.

Dia juga mempertanyakan soal sikap pemerintah yang terkesan tidak tanggung jawab. Padahal, para pedagang ini juga membayar pajak hingga bea dan cukai.

“Ini salah alamat nih. Coba barangnya bisa masuk dari mana? Pintunya (impor, red) siapa yang buka siapa yang tanggung jawab," ujar Arief.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler