jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo berharap masyarakat dapat dilibatkan dalam penentuan nama kandidat Penjabat (Pj) Gubernur DKI pengganti Anies Baswedan.
Menurutnya, meski waktu penentuan telah menipis, masyarakat sebaiknya dilibatkan memilih pengganti Anies.
BACA JUGA: Mbak Puan Lebih Unggul dari Anies & Ganjar, Tetapi di Bawah Prabowo
“Jika dari Kemendagri tidak ada mekanisme usulan publik, kami harap DPRD bisa menginisiasi ini,” kata Anggara dalam keterangannya, Sabtu (3/9).
Tidak hanya itu, Wakil Ketua Komisi B tersebut mengusulkan DPRD membentuk Panitia Seleksi (Pansel) untuk menentukan nama usulan Pj Gubernur tersebut.
BACA JUGA: Terima Kunjungan Kepala Daerah di Belanda, Anies Dipuji Begini
Anggara menyebut DPRD diperbolehkan mengusulkan 3 nama pengganti Anies Baswedan kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
“Logikanya bisa bandingkan dengan pemilihan pengganti wakil gubernur kemarin sampai dibentuk Pansel tersendiri. Masa untuk jabatan gubernur tidak ada mekanisme rinci?” bebernya.
BACA JUGA: Versi Andi Arief: Ada yang Berupaya Menjegal Partai Usung Anies
Anggara optimistis Pansel bisa membantu proses demokratis untuk mendapatkan nama berkualitas pengganti Anies Baswedan.
“Dengan membentuk Pansel bisa dipastikan peran yang proporsional dari setiap partai, bisa ada mekanisme uji kompetensinya. Sampai keluar tiga nama usulan itu juga jelas prosesnya bagaimana,” tuturnya.
Diketahui, Anies Baswedan beserta wakilnya Ahmad Riza Patria akan segera mengakhiri masa jabatannya pada 16 Oktober 2022 nanti.
Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian mengatakan sudah mengirimkan surat kepada DPRD DKI Jakarta untuk menyiapkan nama-nama pengganti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ada enam nama pengganti Anies yang diajukan ke Presiden Joko Widodo. Rinciannya, tiga nama usulan DPRD DKI dan tiga lainnya dari Kemendagri.
"Kami sudah kirim surat kepada DPRD DKI, kemarin saya tandatangani. Nanti dari Kemendagri mungkin ada tiga nama, DPRD tiga nama," kata Tito dalam rapat bersama Komisi II DPR RI, Rabu (31/8). (mcr4/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi