Soal Penggusuran, Ini Beda Jokowi dan Ahok

Jumat, 21 Agustus 2015 – 17:35 WIB
gil jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik membandingkan cara Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama ketika melakukan penggusuran. Menurut Taufik, sikap yang ditunjukkan keduanya sangat berbeda.

Jokowi yang pernah menjadi Gubernur DKI lebih mengutamakan dialog. Sementara, Ahok yang menjadi penerus Jokowi sebagai orang nomor satu di Jakarta dinilai lebih kejam.

BACA JUGA: Dikawal Ondel-ondel, Warga Laporkan Dugaan Korupsi BPAD DKI ke KPK

“Pak Jokowi kalau mau gusur ketemu berulang kali. Kalau perlu 20 kali bertemu," ucap Taufik saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Jumat (21/8).

Penilaian itu dilontarkan terkait penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI terhadap warga di Kampung Pulo, Kamis (20/8). Saat itu, penggusuran berakhir dengan bentrokan antara warga kontra petugas gabungan.

BACA JUGA: Ahok Janji tak Bongkar Makam Keramat Kampung Pulo

Menurut Taufik, persoalan itu harus diselesaikan dengan tindakan persuasif. "Pendekatan kemanusiaan perlu diutamakan. Ya mesti kedepankan persuasif, jadi jangan barbar lah," kata Taufik.

Politikus Partai Gerindra itu meminta Ahok tidak mengumbar pernyataan yang membuat orang panas. "Kan orang udah digusur. Saya minta Ahok, statementnya jangan menyakiti, jangan menantang," ujar Taufik.

BACA JUGA: Satpol PP Dicap Sebagai Mesin Penghancur

Taufik pun mengimbau Pemerintah Provinsi DKI menghargai hak kepemilikan sebelum melakukan pembongkaran rumah warga Kampung Pulo. "Ada yang sertifikat IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Itu harus dihargai," tegas Taufik. (gil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Satpol PP Dikabarkan Hajar Warga, Ini Solusi Sang Kepala


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler