Soal Peran Kiai Ma’ruf Amin, Hendri Sebut Jokowi Meniru SBY

Rabu, 16 Oktober 2019 – 08:21 WIB
Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menduga KH Ma'ruf Amin akan diposisikan oleh Presiden Jokowi seperti Boediono di periode kedua kepemimpinan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Analisis ini disampaikan Hendri saat berbincang dengan jpnn.com, Selasa malam (15/10), terkait peran ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu yang tidak begitu kelihatan dalam penyusunan kabinet pemerintahan periode kedua Jokowi.

BACA JUGA: Bandingkan Peran Kiai Maruf dan JK dalam Penyusunan Kabinet

"Saya pakai dua alasan saja. Pertama, Jokowi mengikuti SBY di periode kedua, Boediono tidak terlalu sentral perannya. Tetapi minimal membantu dan tidak memberikan hal-hal yang berat bagi Presiden SBY. Nah, sama, Kiai Ma'ruf juga diposisikan begitu, membantu tetapi tidak memberikan hal-hal yang berat untuk dikerjakan," ujar Hendri.

Alasan kedua yang diutarakan pengajar di Universitas Paramadina ini, posisi Jusuf Kalla alias JK di periode pertama SBY disokong oleh partai politik. Berbeda dengan Kiai Ma'ruf yang tidak punya basis dukungan yang jelas dari partai politik.

BACA JUGA: Menurut Anda, Perlu Tidak Jokowi Libatkan KPK dalam Penyusunan Kabinet?

"Ini beda perannya. Dan kemudian tampaknya, Jokowi kan sudah memberikan sinyal bahwa dirinya tanpa beban. Maka, ya sudah, ini mungkin salah satu bagian dari ketanpabebanan Jokowi itu," ucap Hendri.

Selain itu, katanya, posisi JK di Pilpres 2014 berfungsi sebagai mitra Jokowi untuk mendapatkan suara. Bedanya dengan Kiai Ma'ruf, tokoh asal Banten itu diperlukan untuk menjaga suara dan dukungan terhadap mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. Itu tidak terlepas dari kuatnya sentimen agama yang menyeruak di Pilpres 2019.

BACA JUGA: Ingat ya, Erick Thohir Pernah Bilang tak Tertarik jadi Menteri

"Jadi yang satu itu (JK, red) sebagai gayung untuk mendapatkan suara, satu lagi (Ma'ruf) bumper biar menjaga supaya suara enggak kabur. Dan strategi Jokowi mengajak Kiai Ma'ruf terbukti tepat dan kinclong. Sangat sedikit serangan berbau agama ke Jokowi," jelasnya.

Namun demikian, pendiri lembaga KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini meyakini susunan kabinet akan dikonsultasikan Jokowi kepada Kiai Ma'ruf ketika sudah selesai disusun.

"Ini mungkin nanti kalau sudah jadi baru konsultasi ke Kiai Ma'ruf. Sehingga Kiai Ma'ruf tahu jadinya saja. Mungkin prosesnya Pak Jokowi ingin melakukan penyusunan cabinet sendiri. Nanti Kiai Ma'ruf dilibatkan kalau sudah jadi," tandas Hendri. (fat/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler