Soal Revitalisasi Taman Tebet Menuai Kritik, Begini Saran Ahli

Kamis, 02 September 2021 – 15:05 WIB
Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta sedang melakukan revitalisasi Taman Tebet di Jakarta Selatan menjadi Tebet Eco Garden.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Murcahyo menjelaskan revitalisasi taman ini termasuk melakukan naturalisasi sungai.

BACA JUGA: Nissa Sabyan Dikabarkan Hamil, Tebe Ungkap Sebuah Fakta, Ternyata

Kemudian pembangunan jembatan penghubung, area bermain anak, community garden dan thematic garden.

Terkait rencana revitalisasi Taman Tebet, warga yang tinggal di sekitar taman berharap agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam merevitalisasi Taman turut membangun infrastruktur penunjang seperti sarana untuk aktivitas olahraga.

BACA JUGA: Detik-detik Prajurit TNI AL Memburu Tanker Berbendera Panama

“Bagusnya taman ini (Taman Tebet) komplit. Ada taman main anak-anak, buat olahraga juga, kan hobi orang olahraga macam-macam, misalkan lapangan untuk main futsal, basket, badminton dan lainnya,” ungkap Andi, Warga Rusun Tebet, Kamis (2/9/2021).

Selain itu, Andi juga meminta untuk memperhatikan sungai yang terdapat di dalam taman untuk mengelola, menjaga kebersihan aliran sungai agar tidak kotor dan bau sehingga dapat mengganggu kenyamanan warga yang beraktivitas didalam taman.

BACA JUGA: Warga Rusun Tebet Berharap Pemda DKI Pindahkan Pembangunan FPSA

“Sungai yang ada di dalam taman juga perlu diperhatikan oleh Pemda supaya bersih dan tidak menimbulkan bau yang mengganggu,” ungkapnya.

Selain merevitalisasi taman, Pemda DKI Jakarta juga akan melakukan naturalisasi terhadap sungai sepanjang taman dengan pelebaran dan perubahan profil tanggul agar bisa jadi kolam retensi saat hujan.

Soal naturalisasi sungai di Taman Tebet, Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan kondisi aliran sungai sepanjang taman Tebet harus dibuat pengalihan agar ketika air hujan turun tidak semuanya masuk ke sungai yang berada di taman.

“Harus dibuat pengalihan jadi yang masuk ke sana (sungai) itu harus aliran airnya yang dikendalikan yang besarnya itu dialihkan dulu ketempat lain, ketika hujan enggak semuanya masuk ke situ,” kata Yayat Supriatna, Kamis (2/9/2021).

Menurut Yayat, air yang masuk ke sungai taman harus sudah terfilter dengan membuat semacam tanggul supaya airnya bersih dan kalau bisa sungai di taman tersebut ada ikannya.

“Jadi, yang masuk kesitu air sungai yang sudah terfilter tetapi lebih dibuat semacam tanggulnya semacam untuk melakukan filter, kalau bisa sungainya lebih bersih tersaring dan tidak bau, oke banget tuh sungainya ada ikannya seperti sungai di Jepang ada ikan koi, bukan ikan sapu-sapu,” kata dia.

Yayat menambahkan letak Taman Tebet yang berada di tengah Kota dengan perubahan konsep menjadi Eco Garden ini seharusnya dikembangkan menjadi multifungsi yang bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan.

“Taman ini bukan hanya satu fungsi, multifungsi, jadi banyak keragamannya, Tebet itu posisinya berada di tengah kota. Jadi, dia ada nilai ekonomisnya, pendidikan, untuk ruang bermain anak, olahraga atau untuk kegiatan lainnya,” ungkapnya.

Selain itu, Yayat menyarankan ketika Taman sudah selesai direvitalisasi harus ada pihak pengelola yang ditunjuk untuk melakukan pengelolaan taman agar terawat dengan baik dari aspek kebersihan dan ketertiban.

“Harus ada tata tertib dan taman itu harus ada pengelolanya, tugasnya ya merawat kebersihan dan menjaga ketertiban taman,” ujar Yayat.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler