jpnn.com, PALEMBANG - Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, untuk dugaan keterkaitan oknum TNI dalam kasus penembakan tiga warga sipil dan upaya bunuh diri jadi ranah Kodam II Sriwijaya.
"Jadi silakan tanya kodam. Kami fungsinya melakukan visum ketiga korban karena mereka merupakan warga sipil," tuturnya. Untuk motif, ucap Kapolda, diduga ada masalah utang – piutang. “Tapi kami masih menunggu kepastian dari semua pihak," tandasnya.
BACA JUGA: Terungkap, Ini Motif Serka KC Tembak Mati 3 Warga Prabumulih
Untuk rekan Serka Chandra yang berada di mobil Rush BG 361 ZB di halaman rumah Faisal masih dalam penyelidikan. Sedangkan pengusutan senjata api (senpi) yang digunakan pelaku untuk menembak tiga warga dan kepalanya sendiri diserahkan ke institusi yang menaunginya.
“Itu bukan ranah kami,” tandasnya.
BACA JUGA: Serka KC Bunuh Tiga Warga, Dandim Muara Enim Bilang Begini
Kapolres Prabumulih, AKBP Tito Travolta Hutauruk juga tak mau bicara banyak tengang itu. "Untuk masalahnya bisa ditanyakan ke Dandim," ujar dia.
Pantauan kemarin, jenazah Faisal dibawa ke rumah istri tuanya, Zulaida (48) yang beralamat di RT 03 RW 02 Jalan Lingkar Toman, Kelurahan Prabujaya, kecamatan Prabumulih Timur.
BACA JUGA: Dor! Serka KC Tembak Kepalanya Usai Menembak Mati Tiga Warga
Kesedihan dan isak tangis mengiringi Faisal yang juga ketua RT setempat. Sebelum dikafani, kedua istrinya menangis sambil menciumi jasad almarhum. Anak-anak korban juga ikut menciumi ayah mereka yang terbujur kaku.
"Ya Allah, berat nian cobaan aku. Anak-anakku masih kecik galo," teriak Winda (22), istri kedua Faisal sambil tak henti memeluk anaknya yang masih kecil dan mengucapkan kata "Ya Allah,". Sesekali tangisan terhenti, Winda pun kembali mengerang dan menangis melihat suaminya yang terbujur kaku saat dikafani. (chy/kms/wly)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuhan Sadis, 3 Orang Tewas dengan Luka Tembak di Kepala
Redaktur & Reporter : Budi